Skip to main content
Berita Satuan

KASAD: Tolak Impor Beras!

Dibaca: 11 Oleh 23 Okt 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Ke­pala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono menegaskan bahwa Indone­sia tidak perlu impor beras. Pasalnya setelah terjun lang­sung membantu petani, stok  beras yang tersedia sudah mencukupi sehingga tidak perlu ada lagi rencana terse­but.

Bahkan sampai bulan Oktober 2015 ini, stok beras sudah mencapai 2 juta ton, ujar KASAD dalam acara Ge­lar Teknologi Pertanian Mo­dern tahun 2015 di Desa Gar Mukti,   Kecamatan Tambak Dahan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Selasa, tanggal 20 Oktober 2015.  Hasil tersebut merupakan wujud kerja sama 10 bulan antara TNI dengan Kementerian Pertanian dalam mewu­judkan   swasembada   pangan. Mulai  dari  pengelolaan sa­wah, tanam hingga pe­ngawalan sampai ke Bulog.

Ketegasan agar tidak ada impor itu diperkuat oleh data bahwa saat ini masih ada 1,5 juta hektare sawah yang siap panen. Jumlah   padi   yang    di­hasilkan   bisa  mencapai   5  juta  ton per hektare.  Jadi se­kali lagi perlu ditegaskan bahwa saat ini kita tidak perlu lagi impor beras dari luar, ujarnya dalam acara yang juga dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman serta Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan tersebut.  Impor hanya kekhawatiran pihak-pihak tertentu. Kita harus perang melawan mafia-mafia impor tersebut, karena kenyataannya kita tidak butuh itu, tegasnya lagi.

Baca juga:  Kasad Berikan Tugas 20 Prajurit Kopassus yang Akan Latihan Bersama dengan Pasukan Khusus Korsel⁣⁣⁣

Senada dengan KASAD, Mentan Amram Sulaiman menegaskan, saat ini stok beras di gudang relatif aman. Beda dengan tahun lalu, dimana Indonesia melakukan impor sebanyak 800 ribu ton. Yang pasti setahun saya berada di kementerian ini, Indonesia tidak lagi mengim­por beras.  Sedangkan tahun lalu ada impor 800 ribu ton,  katanya.

Menurut  dia, capaian  ter­sebut  cukup  membanggakan  karena di tengah  fenomena El Nino yang menyebabkan kek­eringan di beberapa wilayah, para petani di Indonesia bisa terus menanam dan mema­nen. Bahkan, kata dia, feno­mena El Nino tahun ini lebih  buruk dibandingkan  El Nino  yang  sempat  membuat pro­duksi pangan anjlok pada 1998 dan mengharuskan Indonesia mengimpor beras sebanyak 7,1 juta ton untuk menyokong kebutuhan pa­ngan 205 juta penduduknya.

Kalau bekerja biasa-biasa saja kan seharusnya dengan penduduk kita yang mencapai 250 juta jiwa sekarang, kita mengimpor sekitar 8,8 juta ton. Tapi fak­tanya kita tidak mengimpor sama sekali,  tutur Amran. (Sumber: HU Suara Karya)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel