
TNI AD – Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito SE MM memeriksa kesiapan Batalyon Infanteri (Yonif) 715 dalam rangka penugasan operasi pengamanan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) yang bertempat di Mayonif 715/Motuliato, Kolonino, Gorontalo (19/12/2017).
Apel kesiapan Yonif 715/Mtl diawali dengan paparan Danyon 715/Mtl kepada Pangdam XIII guna mengetahui sejauh mana kesiapan perlengkapan dan personel satuan tersebut dihadapkan dengan tugas-tugas diperbatasan nantinya.
Hadir Dalam pengecekan yang dilakukan Pangdam XIII/Mdk tersebut, Asops Kasdam XIII/Mdk, Katopdam XIII/Mdk, Kapaldam XIII/Mdk, Danbrigif 22/OM, Wakahubdam XIII/Mdk dan Wakakesdam XIII/Mdk
Kemudian Asops Kasdam XIII/Mdk Kolonel Inf Moh Mahmud Suharto Amir memeriksa secara fisik di lapangan dengan menggelar semua perlengkapan satuan tersebut, untuk selanjutnya menjadi bahan laporan ke komando atas dan kesiapan menerima pemeriksaan dari Mabesad dan Mabes TNI.
Pangdam XIII Mdk dalam sambutannya mengatakan, gelar kesiapan pasukan ini merupakan salah satu upaya pimpinan untuk mengecek dan memastikan sejauh mana kesiapan Satgas Yonif 715/Motuliato untuk menjalankan tugas negara, yakni menjaga dan mengamankan perbatasan darat Indonesia – Timor Leste di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Perbatasan darat Indonesia – Timor Leste merupakan salah satu titik rawan yang harus dikontrol dengan sebaik-baiknya guna menjaga martabat dan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan cinta damai,” ujar Pangdam.
Lebih lanjut dikatakan Pangdam, banyak warga Timor, yang berwarga negara Indonesia dan tinggal di bagian Timur Pulau Timor maupun yang berkewarganegaraan Timor Leste di bagian Barat Pulau Timor, masih merasa bahwa mereka adalah satu keluarga, satu suku bangsa, namun terpaksa berbeda kewarganegaraan.
“Hal ini tentunya mengundang berbagai kerawanan yang mungkin tidak disadari oleh mereka, baik yang berkaitan dengan bidang pertahanan, hukum, ekonomi maupun keamanan. Dari berbagai permasalahan tersebut, yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah kemungkinan terjadinya penyelundupan senjata api, Narkoba, pelintas batas ilegal, ilegal logging dan pemindahan patok batas negara serta mereka yang mempunyai agenda tertentu yang mungkin dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri Indonesia,” tegas Pangdam.
Terkait dengan hal tersebut di atas, pimpinan TNI mempercayakan tugas mulia negara untuk menjaga dan mengamankan perbatasan darat RI – RDTL kepada Prajurit Yonif 715/Motuliato. Pangdam berharap, para prajurit Motuliato dapat menjalankan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab.
“ Tunjukkan bahwa kalian adalah Prajurit Kodam XIII/Merdeka yang dapat diandalkan untuk menjalankan tugas negara dengan penuh semangat dan dilandasi sikap disiplin yang tinggi. Siapkan fisik dan mental kalian dengan baik, karena setiap perorangan harus benar-benar siap bertugas. Bagaimana pun juga, kesiapan satuan untuk melaksanakan tugas berawal dari kesiapan para prajuritnya, dan jangan pernah bosan/berhenti berlatih, sehingga kemampuan kalian tetap terpelihara dengan baik”, harap Pangdam.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam menekankan kepada seluruh personel yang bertugas untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan, agar tidak menyulitkan warga yang tinggal di daerah penugasan.