Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Kodam II/Swj Lakukan Upaya Antisipasi Dan Pencegahan Karhutla

Dibaca: 11 Oleh 30 Jul 2017Januari 19th, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Palembang. Walaupun titik api (hotspot) saat ini jumlahnya masih relatif sedikit dan terkadang terjadi kebakaran hutan dan lahan dalam skala kecil, namun Kodam II/Swj tidak mau kecolongan, dengan terus melakukan upaya cegah dan tindak dini dengan menurunkan anggotanya serta melakukan monitoring wilayah rawan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) dengan melakukan patroli bersama aparat terkait dan warga masyarakat. Bahkan, Pangdam II/Swj Mayjen TNI AM. Putranto, S.Sos., bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto, beberapa waktu lalu turun dan meninjau langsung ke lapangan.

Hal ini dimaksudkan, untuk mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terjadinya Karhutla di wilayah Kodam II/Swj, termasuk di wilayah Sumsel. Mengingat Sumsel merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang lahan hutannya rawan terbakar, karena memiliki lahan gambut cukup luas.

3__5_

Di wilayah Korem 044/Gapo misalnya, Kodim 0401/Muba dan Kodim 0402/OKI telah menyiagakan 100 personelnya. Sementara itu di wilayah Korem 042/Gapu, Jambi, Kodim 0420/Sarko, Kodim 0419/Tanjab, Kodim 0415/Batanghari dan Kodim 0416/Bute, telah menyiagakan 101 personel, sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap). Prinsip kerjanya tidak perlu menunggu terjadi banyak titik api, tetapi begitu terpantau ada hot spot sesuai koordinat yang didapat dari BMKG, aparat Komando Kewilayahan bersama pihak yang terkait segera turun dan mengecek di lapangan serta langsung melakukan pemadaman baik dari darat maupun dengan menggunakan “water boombing”. Bila tidak mampu mengatasi, akan langsung minta perkuatan, sehingga bila terjadi Karhutla, maka tidak sampai membesar dan segera dapat dipadamkan.

Baca juga:  DANREM 044/GAPO HADIRI PENGUKUHAN PENGURUS IVPURABRI SUMSEL

Hal ini terus dilakukan, mengingat berdasarkan data dan hasil evaluasi, hampir semua terjadinya kebakaran hutan atau lahan adalah akibat ulah manusia, bukan karena faktor alami. Akibat perilaku sebagian masyarakat yang tidak bertanggung jawab, yang ingin membuka lahan secara instan.

Oleh sebab itu, akan lebih baik melakukan pencegahan dini dengan memaksimalkan dan mensinergikan semua konsep pemikiran dan potensi sumber daya dari Instansi dan segenap komponen masyarakat, dari pada harus berbulan-bulan memadamkan hutan dan lahan yang terbakar, seperti yang pernah terjadi tahun 2015 silam.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel