Jakarta, 15 September 2015. Serbuan Teritorial adalah sebuah istilah dari berbagai kegiatan yang dilakukan TNI AD, kerap terlaksana oleh Satuan Kewilayahan yang meliputi kegiatan seperti Bhakti Sosial, TMMD, Pengobatan Massal, Donor Darah, Ketahanan Pangan dan sebagainya. Memasuki minggu kedua bulan September 2015, Kodam Jaya tampak semakin jor-joran menuntaskan item serbuan teritorial yang dimaksud. Salah satu wujud nyata yang telah dirasakan manfaatnya adalah filter air (penyulingan) yang telah beroperasi mengolah air Kali Ciliwung menjadi layak untuk dikonsumsi atau di minum, penyerahan filter air tersebut terjadi kemarin pada Senin 14 September 2015 di Kelurahan Bidara Cina Jatinegara Jakarta Timur.
Mantan Pangdam Jaya Letjen TNI Agus Sutomo, S.E adalah orang pertama yang telah meminum hasil olahan yang bersumber dari air Kali Ciliwung, membuktikannya secara simbolis dalam inkluditas acara penyerahan, di depan masyarakat dan aparat Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Disebut mantan, karena saat berita ini diwartakan, hari ini Mayjen TNI Teddy Lhaksmana telah resmi dilantik untuk menggantikan Letjen TNI Agus Sutomo S.E, dan selanjutnya atas dasar dedikasi dan prestasi yang telah ditorehkan, Letjen TNI Agus Sutomo S.E mendapat kepercayaan sebagai Komandan Kodiklat TNI AD.
Sosok dari Pangdam Jaya yang baru, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana tampak memiliki niat dan kebijakan yang sama besar dengan pendahulunya. Mayjen TNI Teddy Lhaksmana juga memiliki kepedulian yang begitu tinggi terhadap optimalisasi potensi Kali Ciliwung. Hal ini sudah ditunjukkan semasa menjabat sebagai Kasdam Jaya pada periode sebelumnya. Rasa getol dan greget terhadap kondisi Ciliwung serta guna mengatasi masalah dan kesulitan masyarakat selalu tercermin dalam kesehariannya, sejalan dengan niatan mulia Kodam Jaya utuk membantu masyarakat meraih kehidupan yang lebih baik.
Dari rekam jejak yang berhasil dihimpun saat berada di Kodam Jaya, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana juga pernah memimpin perang terhadap sampah di Kali Ciliwung, dengan mengerahkan sebayak 1155 orang prajuritnya, bekerja sama dengan aparat terkait hingga ke lapisan paling bawah. Satu perhatian serius dan merupakan perintah yang selalu diingat serta masih hangat berada di telinga para prajurit Kodam Jaya adalah “bersihkan sungai Ciliwung secara maksimal tanpa ada bekas sampah yang tersisa, lalu setelah bersih, para RT dan RW dapat memberikan arahan kepada warganya untuk tidak membuang sampah sembarangan lagi, sehingga kebersihan Ciliwung dapat tetap terjaga. Kepada para Danramil, agar berpatroli setiap hari di sepanjang aliran Kali Ciliwung sesuai batas sektor masing-masing”.
Peritah dan niat tersebut tidaklah berlebihan, selain untuk mengurangi dampak atau resiko banjir, juga mengingat Kali Ciliwung masih memiliki ragam potensi yang dapat digali dan dikembangkan. Kodam Jaya kembali siap tampil sebagai inisiator dan memprakarsai setiap upaya dalam memaksimalkan potensi yang ada. Beredar kabar, setelah Kodam Jaya berhasil menjadikan air Kali Ciliwung sebagai pasokan air bersih, ke depan juga akan mengupayakan potensi lainya seperti di bidang transportasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sangat mengapresiasi rencana tersebut, karena saat ini macet, belum dapat teratasi dengan baik sehingga diperlukan alternatif lain guna membantu mengatasi permasalahan, atau setidaknya mengurai kemacetan lalu lintas itu sendiri. Potensi terpendam Kali Ciliwung berikutnya namun masih dalam proses pengkajian serta pematangan rencana adalah menjadikan Bantaran dan Kali Ciliwung sebagai sarana wisata, track jogging (sarana olahraga) dan obyek penelitian, berguna untuk mengembangkan segenap potensi masyarakat menuju kehidupan sosial yang lebih maju, kuat, mandiri dan sejahtera.
Selamat Jalan dan Selamat Bertugas di tempat yang baru untuk Letjen TNI Agus Sutomo, S.E dan selamat datang dan berkarya kembali untuk Bapak Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.