Pontianak. Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura Brigjend TNI Ahmad Supriyadi menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna TA 2016, dalam rangka penanggulangan bencana kebakaran hutan, kebun dan lahan di Lapangan Mapolda Kalimantan Barat, Jl. A Yani Pontianak, Selasa (26/7).
Apel Gelar Pasukan Operasi Bina Karuna TA 2016 dipimpin oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs, Cornelis, M.H. hadir pula Danlanud Supadio, Kapolda Kalbar dan tokoh masyarakat Kalimantan Barat sebagai undangan.
Selain TNI dan Polri, Apel tersebut juga diikuti oleh komponen masyarakat lainnya, seperti Manggala Agni, Yayasan Pemadam Kebakaran, dan Pramuka yang berasal dari Siswa-siswi Pelajar di Kalimantan Barat. Apel ini dilaksanakan bertujuan dalam rangka menyamakan langkah, menyatukan tekad untuk saling bahu membahu dalam mengendalikan terjadinya kebakaran hutan, kebun dan lahan di wilayah propinsi Kalimantan Barat.
Pada tahun 2015 Indonesia dilanda bencana asap yang sangat merugikan Masyarakat diantaranya terganggunya transportasi, timbulnya penyakit ISPA, sekolah diliburkan, dan banyak lagi kerugian-kerugian yang ditimbulkan, dan yang tidak kalah pentingnya adalah Pemerintah Indonesia dibebani secara psikologi dan bahkan mengarah kepada kerugian secara ekonomi yang ditimbulkan dari dampak bencana kebakaran hutan dan lahan tersebut.
Gubernur Kalbar Cornelis mengapresiasi kepada Pemerintah Kabupaten di Kalimantan Barat yang didukung oleh semua unsur terutama Aparat TNI dan Polri bahwa penanggulangan hutan dan lahan yang terbakar pada tahun 2015 dilakukan dengan baik.
Kepada seluruh masyarakat, warga, aparat keamanan TNI maupun Polri untuk menjaga dan tanggap terhadap pengendalian penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sehingga Kalimantan Barat pada tahun 2016 Zero Asap, Ajak Gubernur.
Sementara menurut Kasdam XII/Tpr Brigjen TNI Ahmad Supriyadi, bahwa pihaknya siap mengerahkan kekuatan untuk memberikan bantuan pemadaman Karhutla dan siap memberikan bantuan kepada tugas-tugas pemerintah daerah dalam penanggulangan dan pengendalian bencana karhutla termasuk tindakan evakuasi apabila diperlukan, terangnya.
