MALUKU TENGAH, tniad.mil.id – Suku Mausu Ane merupakan suku pedalaman di Hutan Gunung Morkelle, Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Berdasarkan informasi dari masyarakat, saat ini suku terasing di hutan pegunungan Seram tersebut sedang dilanda bencana kelaparan, yang disebabkan seringnya mereka berpindah-pindah tempat (nomaden) dalam setahun terakhir. Lokasi baru yang mereka tuju dan tempati, sebagian besar merupakan daerah pinggiran perkampungan dan perkebunan masyarakat. Ketika mereka melakukan perpindahan itulah, pasokan makanan menjadi berkurang sehingga mengakibatkan kan daya tahan tubuh mereka menjadi lemah dan akhirnya banyak yang menderita kurang gizi dan sakit.
Hal ini makin diperparah dengan kurangnya sumber makanan yang terjadi akibat perkebunan warga yang terserang oleh hama babi hutan dan hama tikus.
Menindaklanjuti kejadian itu, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto memerintahkan untuk mendalami dan mengecek kebenaran informasi tersebut. Setelah diperoleh informasi dan data akurat, selanjutnya Pangdam XVI dan bertindak cepat mengirimkan personel Kodim 1502/Masohi untuk melihat langsung ke lokasi tempat tinggal Suku Mausu Ane dan memberikan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan.
Kodim 1502/Masohi bersama Koramil 1502-05/Wahai sebagai satuan kewilayahan terdekat, kini sudah berada di lokasi Suku Mausu Ane dan bertemu langsung dengan mereka, setelah menempuh perjalanan darat selama delapan jam dari Kota Masohi.
Karena terkendala dengan keterbatasan sarana transportasi, Kodim 1502/Masohi baru bisa memberikan bantuan awal berupa 40 kardus mie instan dan 44 karung beras kepada suku Suku Mausu Ane. Bantuan tersebut kini sudah tiba di Dusun Siahari, Kecamatan Seram Utara Timur, Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.
“Suku Mausu Ane merupakan masyarakat terasing atau nomaden, yang mana mereka hanya dapat ditemui dengan perantara, salah satunya Raja Negeri Maneo Rendah,” ujar Dandim 1502/Masohi Letkol Inf Harisandi Krishandoko.
Dandim telah melakukan koordinasi dengan Kepala Dusun Siahari, Anton Katipana dan Pendeta Siahaya untuk mengambil langkah-langkah cepat dalam pendistribusian logistik. Akhirnya disepakati bahwa masyarakat suku Mausu Ane akan mengadakan pertemuan di Dusun Siahari serta mengambil bantuan tanggap darurat dari TNI, besok Rabu, 25 Juli 2018 pukul 11.00 wit.
Kodam XVI/Pattimura saat ini juga telah menyiapkan Tim medis dari RST dr.Latumeten dan bantuan sembako dari Bekangdam XVI/Pattimura, serta dukungan transportasi Heli Bell 412,EP BKO Kodam XVI/Pattimura untuk mempercepat dorongan bantuan logistik kepada Masyarakat Suku Mausu Ane.