TNI AD – Jakarta. Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco mengunjungi stan Kopi Arabika Gayo binaan TNI AD dari Kodim 0106/Aceh di Exhibition Hall, Gedung SME Tower SMESCO Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
Kegiatan yang digelar selama tiga hari tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) Kemenkop dan UKM dalam rangka event promosi yang bertajuk SMESCO Rembug Kopi Nusantara 2017 Drink Coffee Wear Batik.
Dalam event tersebut akan dibagikan minuman kopi secara gratis bagi para pengunjung. Selian akan digelar berbagai perlombaan aneka lomba kopi, seperti roasting, coffee cupping competition, public cupping yang akan dinilai oleh certified Q-grader.
Selanjutnya akan digelar juga brewing fun throwdown “Ngulik Robusta Fine”, serta pemilihan Duta Kopi dan lomba busana batik.
Babinsa Koramil-11/Wih Pesam Serma Tri Agus dan Babinsa Koramil-10/Pegasing Serka Agustiar sebagai penjaga stan menjelaskan kepada Aster Kasad bahwa masyarakat Suku Gayo mayoritas berprofesi sebagai petani kopi dengan dominasi varietas arabika.
Menurut Serma Tri Agus untuk produksi yang dihasilkan dari tanah negeri di atas awan ini merupakan yang terbesar di Asia, dengan Negara tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Lebih lanjut Serma Tri Agus mengakatan bahwa kopi Gayo merupakan varietas kopi arabika yang menjadi komoditi unggulan dari Dataran tinggi Gayo dan telah mendapatkan beberapa sertifikat serta prestasi di antaranya Fair Trade Certifiet dari Organisasi Internasional, pada event Lelang Special Kopi di Bali keluar sebagai peringkat tertinggi saat cupping score.
Serma Tri juga menambahkan bahwa selain kopi Gayo memiliki aroma dan kenikmatan yang khas jika di cupping atau di tes rasa dan aromanya, namun kopi gayo ini hampir memiliki cita rasa kopi yang ada di seluruh dunia.
“Kab. Ateng dan BM berada di ketinggian 1200 M, makanya kopi tumbuh subur yang di mulai tahun 1908. Dimana kedua daerah itu memiliki perkebunan kopi terluas di Indonesia yaitu 81.000 Ha, masing-masing 42.000 Ha dan 39.000 Ha,” ujar Serma Tri Agus.