JAKARTA, tniad.mil.id- Korem 162/WB menggelar Simulasi Pelaksanaan Tracing dan Isolasi Terpadu Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat dipimpin Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., di Lapangan Gatot Subroto Makorem 162/WB jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Selasa (3/8).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Korem 162/WB, dalam simulasi diperagakan bagaimana prosedur pelaksanaan tracing terhadap orang-orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mulai dari keluarga, rekan kerja dan tempat yang pernah didatangi oleh pasien dua hari sebelumnya hingga proses evakuasi dan pendataan ulang pasien Covid-19 sesuai hasil tracing yang telah dilakukan.
Untuk pasien OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan langsung dibawa dengan ambulans ke rumah isolasi terpadu atau terpusat yang telah disiapkan oleh masing-masing desa/kelurahan, pasien dengan gejala sedang dirawat di Puskesmas dan gejala berat akan dirujuk ke RSUD di masing-masing kabupaten/kota.
Danrem 162/WB dalam wawancaranya mengatakan, sore hari ini TNI bersama Polri dan Pemda melaksanakan kegiatan simulasi pelaksanaan tracking dan isolasi terpadu di wilayah Nusa Tenggara Barat tujuannya untuk membuat standar operasional bagaimana pelaksanaan penanganan tracing yang benar sehingga pasien yang Covid-19 tidak berjumlah banyak dan dapat diantisipasi agar tidak menjadi liar dan menularkan lebih luas lagi di NTB.
“Simulasi ini kami lakukan supaya seluruh Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta Kepala Desa dan Nakes yang ada di NTB mengerti dan paham tentang prosedur penanganan tracing terhadap pasien Covid-19 di NTB,” terang Ahmad Rizal.
“Hal ini demi mengendalikan Covid-19 di Nusa Tenggara Barat sehingga berlahan-lahan akan terbebas dari Covid-19,” harapnya.
Sementara itu, Dir Binmas Polda NTB Kombes Pol. Dessy Ismail menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Korem 162/WB ini untuk melihat secara langsung kegiatan tracing pasien Covid-19 di mana jejak kontak erat yang dilakukan pasien harus ditelusuri baik sebelum maupun setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
“Tadi juga kita lihat untuk proses penjemputan ambulans kepada yang positif dilakukan dengan segera dari unit reaksi cepat supaya bisa tertolong sehingga Covid-19 tidak menyebar,” ujarnya.
Demikian juga Kalak BPBD Kota Mataram Mahfudin Noor mengatakan, dengan simulasi ini bisa memantapkan kita dalam menangani masyarakat yang terpapar Covid-19 sebaik-baiknya dengan prosedur yang memang ideal dan menurutnya dari penanganan seperti yang ini pasien yang terpapar Covid-19 juga akan memiliki semangat karena merasa diperhatikan dan bisa tertangani dengan baik.
“Insya Allah pola tracing ini yang nanti akan kita kembangkan di kota Mataram yang menjadi bagian SOP penanganan pasien Covid-19 secara baik,” tutupnya.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan, para Kasi Korem 162/WB, Dandim 1620/Loteng, Dandim 1615/Lotim, Kadisops Lanud ZAM, Dandenkesyah Mataram, Kabag Ops Polresta Mataram, Perwakilan Lanal Mataram, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Perwakilan RSUP Provinsi dan Perwakilan RSUD Kota Mataram serta para Babinsa dan Bhabinkamtibmas. (Dispenad)