JAKARTA, tniad.mil.id – Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mendampingi Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, salah satunya ke Kabupaten Pulang Pisau.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos, dalam rilis tertulisnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (8/10/2020).
Diungkapkan Kapendam, pendampingan yang dilakukan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad yang juga selaku Pangkogasgabpad Pam VVIP, memastikan pengamanan kunjungan kerja Presiden berjalan dengan baik.
“Selain Pangdam, ikut pula mendampingi kunjungan Presiden tersebut, Plt. Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya dan Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol. Dedi Prasetyo,” ujarnya.
Sedangkan Presiden yang didampingi beberapa menterinya, dalam kunjungan kali ini meninjau kawasan food estate di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau.
Dalam peninjauan kali ini Presiden melihat langsung tanam perdana padi, penanaman jeruk dan kelapa genjah. Serta melihat pengembangan budidaya ikan dan itik.
Kepala Negara juga melakukan diskusi bersama para menteri di Saung yang berada di kawasan food estate Desa Belanti Siam. Siang harinya, Presiden juga memberikan bantuan kepada UMKM di Gedung Pertemuan Umum Handep Hapakat Pulang Pisau. Serta meninjau dari udara lokasi ketahanan pangan komoditas singkong di Desa Kampuri, Kabupaten Gunung Mas.
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo saat memberikan keterangan menyampaikan, kunjungannya kali ini ingin memastikan dimulainya program food estate seluas 168 ribu Hektar yang berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas.
Presiden juga mengatakan, untuk tahun 2020 di Kabupaten Pulang Pisau akan akan dikerjakan atau dikembangkan 10 ribu Hektar. Kemudian di Kabupaten Kapuas akan dikerjakan seluas 20 ribu Hektar hingga totalnya untuk Provinsi Kalteng di tahun 2020 adalah 30 ribu Hektar.
“Seperti yang kita lihat tadi misalnya, pemupukan sudah memakai drone kemudian untuk membajak sawah memakai traktor apung, ini traktor khusus yang dipakai tadi kata operatornya satu hari bisa dua hektar,” jelasnya.
“Ini sebuah kecepatan, karena yang akan dikerjakan adalah hamparan yang sangat luas karena itu dibutuhkan mekanisasi alat-alat modern hingga kecepatan itu betul-betul ada,” kata Presiden.
Dalam program food estate ini tambah Presiden, pemerintah mengkombinasikan antara sawah yang ditanami padi dengan tanaman produktif lainnya.
“Kita mengkombinasikan antara sawah yang ditanami padi kemudian di pinggirnya ditanami jeruk, kemudian adalagi bawang merah ada kelapa. Diharapkan nanti hasilnya bukan hanya padi tetapi ada jeruk dan kelapa dan bawang merah, ini,” ucap Joko Widodo.
Presiden juga mengatakan, karena airnya melimpah di setiap irigasi yang ada ini juga akan dimulai uji coba untuk budidaya ikan dalam keramba, dan dalam 3-4 bulan hasilnya seperti apa.
“Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik tidak hanya dari padi, juga dari jeruk, bawang merah dari kelapa dan ikan plus juga dari itik,” tandas Presiden.
Presiden juga mengungkapkan, kombinasi-kombinasi model bisnis seperti ini akan dicoba terlebih dahulu oleh pemerintah. Apabila hasilnya sukses dan bagus model bisnis ini akan dikembangkan ke daerah lain di Indonesia.
“Kita akan copy ke tempat-tempat lain per seribu hektar lahan. Ini model-model bisnis yang akan kita bangun,” tuturnya.
“Kita patut bersyukur bahwa di Pulang Pisau dan Kapuas hamparannya semuanya datar, airnya melimpah, tanahnya subur sehingga sangat sayang sekali kalau ini tidak dimanfaatkan untuk produksi,” pungkas Presiden. (Dispenad)