Tidak saja para suaminya, semangat juang dan perlawanan para istri tentara atau prajurit Kodim 1413/Buton ditunjukan dengan cara membuatkan ribuan masker dan jamu sebagai pelindung diri keluarga maupun masyarakat di Buton.
Hal tersebut disampaikan Dandim 1413/Buton, Letkol Inf Arif Kurniawan, S.E., M.I.Pol,.dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu (8/4/2020).
Dikatakan Dandim, di tengah kelangkaan APD dan berbagai hal terkait pencegahan Corona, maka jajarannya itu berinisiatif memenuhi kebutuhan sarana perlindungan bagi keluarganya masing-masing.
“Virus (COVID-19) dapat menyerang siapa saja. Karena kelangkaan masker disini (Buton), sejak tiga bulan lalu para istri prajurit atau ibu-ibu Persit ini berinisiatif membuatnya sendiri,” ujar Arif.
Ketika bapak-bapaknya terjun langsung membantu masyarakat untuk mencegah penyebaran virus COVID-19, lanjut Arif, sembari menemani anak-anaknya belajar di rumah, ibu-ibu mengisi waktunya juga dengan membuat masker dan jamu.
“Masker yang dibuat memang tidak sebagus dari pabrik, namun diharapkan layak untuk digunakan dalam mencegah penularan virus COVID-19 ataupun lainnya,” imbuh Arif.
Menurut Arif, saat ini pembuatan masker belum mengalami kendala, karena kebutuhan bahan pun masih banyak ditemukan.
“Selain buat keluarga, masker yang dibuat pun akan disalurkan ke masyarakat. Ini penting, karena untuk mencegah COVID-19 diperlukan kesadaran dan kebersamaan untuk saling menjaga,” tegasnya.
Lebih lanjut Arif jelaskan, ide yang dibangun oleh para istri tentara dapat mudah terlaksana.
“Apalagi, sebagai istri prajurit, dalam beberapa kesempatan mereka diajarkan kemandirian untuk mengembangkan berbagai keahlian, termasuk di bidang jahit menjahit,” terang Arif.
Namun, kata Arif, sebagaimana ditekankan pimpinan TNI AD, ibu-ibu agar banyak di rumah, maka untuk pengadaan bahan masker , khususnya kain, dilakukan oleh personel Kodim.
“Tidak disangka, kemahiran ibu-ibu Persit ini telah menghasilkan ribuan masker. Secara prinsip, apa yang dilakukan ini karena adanya keinginan untuk menjaga kelangsungan hidup keluarga dan bangsa secara umumnya,”ujar Arif.
“Untuk bahan (masker), saat ini kami masih mencari jenis kain yang tepat. Infomasi yang kami baca dari website TNI AD ada juga bahan dari cover bantal dan T-Shirt katun ataupun yang berjenis katun, “tambah Arif.
Selain membuat masker kata Arif, istri prajurit TNI AD itu juga berkolaborasi membuat jamu tradisional untuk meningkatkan stamina dan kebugaran serta daya tahan tubuh mereka dan keluarganya.
“Di beberapa kesempatan, proses penyembuhan seseorang tidak terlepas dari daya tahan tubuh dan pola hidup yang sehat dan makanan yang berimbang,” ucap Arif.
“Untuk itu, selaku istri dan seroang ibu, mereka membuatkan suami dan keluarganya minuman jamu yang berbahan dasar kunyit, asam jawa, jahe, beras kencur dan lainnya,” ulas Arif.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penjahit Masmun menerangkan bahwa pembuatan masker oleh istri para prajurit tersebut mulai dikerjakan sejak seminggu lalu.
“Ribuan masker yang dibuat memang terlihat banyak, namun kenyataannya masih banyak yang tidak menggunakan masker,” ujar Masmun.
Hampir semua istri prajurit ini, kata Masmun, mereka memiliki kemampuan untuk menjahit.
“Selain itu, kita juga saling bertukar pikiran dan mencoba jamu tradisional, agar tubuh kita sehat, kuat dan memiliki daya tahan yang kuat”,kata Masmun
“Untuk mencegah Corona (virus Covid-19), kita semua harus terlibat bersama. Lagi pula, ini menyangkut masa depan dan keberlangsungan bangsa Indonesia,” pungkasnya sambil tersenyum (Dispenad)