JAKARTA, tniad.mil.id – Bermain bersama diselingi dengan dongeng, Satgas Yonif 754/ENK mengajarkan sikap dan perilaku positif bagi anak-anak Papua.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 754/ENK, Letkol Inf Dodi Nur Hidayat dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (11/2/2020).
Diungkapkan Dansatgas, bermain sekaligus mendongeng untuk anak-anak perbatasan ini dilaksanakan personel Pos Transnabire, dipimpin Letda Inf Rochmadian pada Senin (10/2/2020).
“Melihat anak-anak asyik bermain saat mandi di sungai, dimanfaatkan personel Satgas untuk mengajarkan hal-hal positif, seperti menceritakan cerita rakyat atau tokoh kepahlawanan yang berjuang membela rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini dilakukan Satgas karena melihat bahwa minat anak-anak perbatasan untuk membaca buku masih terbilang begitu rendah, dan lebih banyak menghabiskan waktu belajarnya untuk bermain.
“Mengatasi hal tersebut, kita membuat program untuk mendatangi anak-anak membagikan mereka buku komik, sekaligus mendongeng kepada mereka sosok-sosok inspiratif untuk diteladani,” jelasnya.
“Dalam mendongeng ini setidaknya kita mengajarkan anak-anak betapa pentingnya pendidikan, informasi, bermain serta hiburan,” urai Dodi Nur Hidayat.
Selain itu lanjutnya lagi, bisa juga disisipkan pesan-pesan moral lewat sebuah dongeng. Misalnya agar anak-anak hidup hemat, memanfaatkan barang bekas, mengasihi sesama dan menyayangi anggota tubuh seperti rajin mandi memakai sabun.
“Dengan dongeng, anak-anak juga diarahkan gemar membaca. Mereka tidak langsung diberi buku dan disuruh membaca, melainkan bermain dulu, lalu dibuat penasaran bahwa yang mereka lakukan ada di dalam buku,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Danpos Transnabire, Letda Inf Rochmadian mengatakan, menjadi kenikmatan tersendiri ketika melihat anak-anak ceria menyimak dongeng yang disampaikan. Ketika pesan moral sampai dan tertanam pada anak, hal itu menjadi kenikmatan yang lebih besar.
“Memang butuh proses, namun nanti hasilnya bagus jika diasah terus. Misalnya di kelas mendongeng belajar vokal dan mengatur mimik wajah ketika bercerita. Ini akan membantu mengasah kepercayaan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain,” tuturnya.
Sementara itu, Noni (13), seorang anak Kampung Inamco, Distrik Kuala Kencana, begitu senang dengan dongeng kancil dan buaya yang disampaikan anggota Satgas.
“Ceritanya sungguh menarik Pak, walau kancil badannya lebih kecil dari buaya, tapi punya akal dan kepintaran yang selalu dapat mengakali buaya,” sahutnya.
Tak jarang, dirinya bersama teman-temannya yang lain datang ke Pos Satgas meminta anggota Satgas untuk menceritakan tokoh-tokoh pahlawan.
“Pokoknya senang dan seru, bapak TNI mendongengkan cerita pahlawan, walau hanya bersenjatakan bambu runcing, mampu mengusir penjajah dari Indonesia,” pungkasnya bangga. (Dispenad)