Skip to main content
Kodam II/Sriwijaya

Manunggal Subuh Kodam II/Swj di Masjid Al-Ghaniy Palembang

Dibaca: 232 Oleh 23 Mei 2014Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Palembang,(Pendam II/Swj), Dalam setiap peringatan Isra’ Mi’raj, ada dua hikmah penting yang dapat kita ambil. Pertama, mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam, utamanya dalam menegakkan shalat dan kedua meneladani perjuangan beliau dalam membangun umat, bangsa dan negara melalui transformasi spiritual dan transformasi sosial.

Demikian disampaikan Pangdam II/Swj Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Irdam II/Swj Kolonel Inf Teguh Pambudi pada acara Manunggal Subuh, Kamis (22/05/2014) di Masjid Al-Ghany Jl. MP. Mangku Negara Kenten Palembang. Kegiatan Manunggal Subuh yang dirangkaikan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW tersebut dihadiri para Pejabat teras Kodam II/Swj, Pengurus Masjid Al-Ghaniy Palembang, Para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Palembang, serta Para prajurit TNI, Polri dan PNS Segarnizun Palembang.

Lebih lanjut dikatakan Pangdam II/Swj bahwa transformasi spiritual mengajarkan umat untuk senantiasa taat, tunduk, dan patuh kepada apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT. Sedangkan transformasi sosial, mengajak umat untuk senantiasa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dari kesalahan menuju kesalehan, dari jalan gelap menuju terang dan dari keterbelakangan menuju kemajuan.

Baca juga:  Korem 073/Mkt Resmikan Rumah Veteran

Ditegaskan pula bahwa kesadaran akan kebenaran peristiwa Isra’ Mi’raj, hendaknya tidak terbatas pada mengimani, namun keimanan tersebut harus dapat terwujud dalam sikap dan perilaku kita sehari-hari, yaitu selalu konsekuen dan konsisten dalam menjalankan setiap perintah dan meninggalkan larangan-Nya, khususnya kewajiban melaksanakan ibadah Shalat lima waktu yang diperintahkan Allah SWT.

 “Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1435 H, hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum pembinaan karakter bangsa, karena dalam peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW diawali dengan pembersihan jiwa dan dibekali dengan Iman, Ilmu dan Akhlak, guna membangun peradaban yang mengedepankan perdamaian, keadilan, keseimbangan, toleransi dan persamaan, yang bertumpu pada konsep “rahmatan lil alamin”, ujar Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo.

Sementara itu Ustadz Drs. H. Solihin Hasibuan M.Pd. dalam tausiahnya yang disampaikan penuh dengan nuansa humor menekankan pentingnya memetik hikmah yang terjadi pada peristiwa Isra’ Mi’raj, terutama ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah menjalankan sholat 5 waktu dari Allah SWT. Sesibuk apapun, kita harus senantiasa menjaga dan menjalankan perintah sholat 5 waktu, karena sholat adalah hal paling utama didalam beribadah.

Baca juga:  Tim Pusterad Kunjungi Kodim 0420/Sarko

“Jangan meninggalkan sholat karena sholat itu nikmat, sholat membuat hati menjadi tenang,  sholat juga membuat badan menjadi sehat terlihat dari seluruh gerakan sholat serta bersih, karena suci dari kotoran atau najis. Selain itu, hendaknya kita senantiasa mengucapkan Insha Allah dalam setiap kegiatan, karena  semua tergantung kepada Allah SWT, jika Allah SWT berkehendak tidak ada yang mustahil, karena Allah SWT serba maha, maha tahu, maha hebat, maha kaya,  maha besar, dan maha segala-galanya,” tegasnya.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel