Skip to main content
Dinas Penerangan

Mentan : Dengan Pendampingan TNI Pada Petani, Indonesia Tidak Lagi Impor Beras

Dibaca: 249 Oleh 15 Nov 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu penceramah dan pemberi materi pembekalan pada peserta Apel Danrem-Dandim Terpusat Tahun 2016 yang diselenggarakan di Secapa AD, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/11).

Dalam ceramah pembekalannya, Menteri Pertanian mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TNI Angkatan Darat yang telah memberikan pendampingan kepada para petani melalui satuan-satuan kewilayahan, mulai dari Kodam, Korem, Kodim, Koramil hingga para Babinsa.

Dikatakan Menteri Pertanian, program swasembada pangan yang dicanangkan 2,5 tahun lalu, Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi upaya keras yang telah dilakukan Kementerian Pertanian dengan TNI sehingga bangsa Indonesia tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri.

Disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman, selain peningkatan produksi beras, dirinya mengapresiasi program cetak sawah baru yang dilakukan TNI Angkatan Darat. Dibandingkan 3-4 tahun lalu, kerja keras TNI dalam mendukung program swasembada pangan dan cetak sawah baru meningkat 400 persen .

Mentan pun secara langsung memberikan Hand Tractor kepada tigabelas Babinsa yang berprestasi dalam pendampingan kepada para petani. Dalam dua minggu ke depan hand tractor tersebut, sudah dapat diterima Babinsa di daerah masing-masing.

Baca juga:  Bhakti Sosial, Wujud Rasa Syukur dan Kemanunggalan TNI-Rakyat

“Itulah bentuk penghargaan kami kepada orang tua yang telah mendidik anak-anaknya untuk tidak mudah menyerah,”ungkap Mentan yang juga merupakan putra pensiunan TNI.

Mentan menegaskan, tanpa adanya bantuan dari TNI dalam pendampingan kepada para petani, sulit untuk mewujudkan mimpi swasembada pangan dapat tercapai. “Dalam pertemuan dengan para Menteri Pertanian se-Asean, mereka pun mengapresiasi dan memberikan rasa hormat atas kontribusi yang diberikan oleh TNI dalam membantu para petani Indonesia, “katanya.

Mentan menyampaikan, pencapaian produksi beras pada tahun 2015 sebanyak 75 juta ton dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 79 Juta ton. “Ini merupakan kenaikan tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Produksi jagung yang biasanya naik antara 1-2 persen, tahun ini meningkat sebanyak 18 persen, kenaikan yang tidak pernah terjadi selama 70 tahun,”ujarnya.

Menteri pertanian menegaskan, pada tahun 2017, Kementerian Pertanian akan memfokuskan 70 persen anggaran akan diberikan kepada petani. Perintah Presiden mengenai kebijakan infrastruktur, pembelian Alat Sistem Pertanian (Alsintan) untuk ditingkatkan dua persen dan pembangunan irigasi dapat diselesaikan dalam tiga tahun.

Baca juga:  Warga Dispenad Sambut HUT Ke-63 Penerangan Angkatan Darat

“Alhamdulillah, berkat kerja keras bapak-ibu sekalian, kami adalah bagian kecil, jadi Menteri hanya sementara. Kalau TNI, apalagi Dandim menuju Jenderal prosesnya panjang. Kalau kami hanya numpang lewat, jangan kita sia-siakan kesempatan ini untuk berbuat baik demi merah putih,” tegas Mentan.

Dikatakan Mentan, dari hasil survei, tingkat kepuasan petani terhadap pendampingan oleh TNI mencapai 89,5 persen dan survei terakhir sudah mencapai 91 persen. Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO), tingkat ketahanan pangan Indonesia tertinggi di dunia.

“Kita membuat grand design untuk 30 tahun ke depan, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan pasti bisa. Hanya satu slogan yang kami butuh, 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia akan jadi lumbung pangan dunia,”ujar Mentan. (ded/Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel