
TNI AD-Semarang. Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi Polisi Militer (POM) TNI tahun 2018 secara resmi dan serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi yang bertujuan meningkatkan disiplin dan kepatuhan hukum prajurit dan Aparatur Sipil Negara (ASN) TNI, di lingkungan Kodam IV/Diponegoro ditandai dengan pelaksanaan upacara yang dipimpin Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, di Mapomdam IV/Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2018)
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro menginstruksikan personel Polisi Militer untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya dalam menangani pelanggaran prajurit TNI. “Dalam menangani pelanggaran tidak hanya menggunakan kecerdasan intelektual namun juga perlu diimbangi dengan kualitas mental ideologi yang kuat. Hal ini merupakan cerminan dari prajurit Sapta Marga yang selalu memegang teguh Sumpah Prajurit sehingga tidak bersikap arogan dan selalu rendah hati,”ujarnya.
Panglima TNI menegaskan, persamaan persepsi antara prajurit Polisi Militer dengan aparat penegak hukum lainnya khususnya Propam sangat dibutuhkan untuk terciptanya sinergitas dan soliditas dalam menjaga netralitas TNI dalam pelaksanaan Pilkada dan mencegah terjadinya gesekan antara prajurit TNI, Polri dan masyarakat yang dapat menurunkan citra TNI. “Ingat, saat ini publik menilai institusi TNI yang paling dipercaya dan dicintai rakyat,”ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, terkait dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kejahatan menggunakan media sosial, media elektronik (kejahatan Syber dan ITE), Panglima TNI berharap, POM TNI mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga dapat mencegah dan menindak kejahatan tersebut secara benar, cepat dan tepat. “Hal ini untuk membentengi pengaruh negatif dari pengguna media sosial, dan media lainnya oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab yang ingin menjatuhkan TNI baik secara individu maupun institusi,”sambungnya.
“Sikapi secara cerdas perkembangan lingkungan strategis, upaya adu domba, provokasi, penyalahgunaan media sosial dan serangan cyber. Manfaatkan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Ilpengtek),”tegas jelas Panglima TNI.
Diakhir sambutannya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpesan kepada seluruh prajurit untuk tetap memegang teguh netralitas dan jati diri TNI dengan tidak terlibat politik praktis serta mengingkatkan kemanunggalan dengan rakyat. (Pendam 4)