JAKARTA, tniad.mil.id – Perwira Siswa (Pasis) Dikreg LX Seskoad terima ceramah pembekalan dari Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, dengan tema, “Peran Kodam II/Sriwijaya Pada Operasi Bantuan Penanggulangan Bencana Alam Karhutla”, bertempat di Gedung Gatot Subroto Seskoad, Jalan Gatot Subroto No. 96 Bandung, Senin (24/5/2021).
Acara diawali sambutan Komandan Seskoad Mayjen TNI Dr. Anton Nugroho, MMDS., M.A., menyampaikan penekanan kepada para Pasis agar menyimak dengan seksama materi yang akan diberikan oleh penceramah, jika ada hal yang kurang dimengerti tanyakan agar Pasis dapat menerima materi yang diberikan secara utuh untuk bekal dalam mendukung tugas nantinya.
Selanjutnya Komandan Seskoad juga mengucapkan terima kasih kepada Pangdam II/Sriwijaya yang telah berkenan hadir di sela kesibukannya untuk memberikan materi kepada Pasis Dikreg LX Seskoad.
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi dalam ceramah pembekalannya menyampaikan bahwa, seperti kita ketahui bersama, tugas pokok TNI sesuai Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 adalah Menegakkan kedaulatan Negara, Mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta Melindungi segenap bangsa Indonesia yang dilaksanakan melalui Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), diantaranya dilaksanakan tugas bantuan kepada Pemerintah Daerah yang salah satunya adalah penanggulangan bencana alam Karhutla.
Lebih lanjut Pangdam II/Sriwijaya menyampaikan bahwa, perlu diketahui oleh para Pasis siklus Karhutla yang telah dikaji dan dipelajari, sehingga dapat mengantisipasi terjadinya Karhutla kedepannya. Ada juga peran serta Kementrian/Lembaga dan pelaku usaha dalam membantu pencegahan Karhutla salah satunya dengan memperbanyak menara pantau titik api, memperbanyak jumlah sumur bor sebagai antisipasi kekeringan dan juga sebagai cadangan air khususnya dititik-titik rawan terjadinya Karhutla, dan kesiapsiagaan para personel Satgas Karhutla.
Selain itu bahwa, pencegahan lebih penting dari pada pemadaman tetapi harus menyiapkan peralatan yang memadai, program pemberdayaan masyarakat oleh Dinas Provinsi maupun Kabupaten terutama di desa rawan Karhutla perlu dilaksanakan sebelum musim kemarau, pencegahan dan penanggulangan Karhutla harus dilaksanakan secara sinergis oleh TNI, Polri dan Pemda bersama-sama dgn seluruh komponen masyarakat.
“Penerapan aturan yang ketat kepada pelaku usaha perkebunan dan kehutanan untuk memiliki peralatan standar pencegahan dan penanggulangan Karhutla secara mandiri dan penegakan hukum yang cepat dan pemberian sanksi untuk efek jera bagi pelaku pembakaran, ” pungkasnya.
Kegiatan ceramah pembekalan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wadan Seskoad, Ir Seskoad, Para Direktur Seskoad, Ka Kordos Seskoad, Dankorsis Seskoad, Para Widyaiswara Seskoad, Para Kadep Seskoad, dan 451 Pasis Dikreg LX Seskoad. (Dispenad)