
JAKARTA, tniad.mil.id – Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Teguh Arief Indratmoko meminta kepada prajurit jajarannya untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tugas yang semakin berat dan kompleks serta menjaga netralitas TNI pada Pemilu 2019.
Hal tersebut disampaikan Pangdam IM saat melaksanakan kunjungan kerja di Kodim 0113/Gayo Lues dalam rangka memberikan pengarahan kepada prajurit Kodim, Kamis (11/4/2019).
Dalam pengarahannya Pangdam IM menyampaikan kepada seluruh prajurit Kodim Gayo Lues bahwa tujuan kunjunganya adalah untuk mengecek personel Kodim serta ingin mengetahui permasalahan yang saat ini dialami oleh satuan dalam setiap bidang.
“Tingkatkan pembinaan satuan dalam rangka menghadapi tugas-tugas dari kedepan yang semakin berat dan kompleks, pahami setiap tugas yang diberikan dan lakukan yang terbaik untuk pencapaian tugas Angkatan Darat,” ujarnya.
Kunjungan Pangdam didampingi oleh Kapaldam IM Kolonel Cpl Nur Budi Asmara SE dan Aster Kasdam IM Kolonel Mahesa Fitriadi yang disambut oleh Komandan Kodim 0113/Gayo Lues Letnan Kolonel Arm Sugiharto, S.E., beserta istri dan seluruh anggota baik Perwira, Bintara maupun Tamtama.
Pangadam IM menegaskan, sebagai prajurit yang bertugas di komando kewilayahan harus memiliki 5 (lima) kemampuan teritorial yaitu temu cepat, lapor cepat, dengan melakukan cegah dini deteksi dinimanajemen teritorial, penguasaan wilayah, perlawanan rakyat dan kemampuan komunikasi sosial”, jelas Pangdam.
“Untuk itu kepada para Babinsa agar selalu menunjukan figur atau jati diri sebagai prajurit, tingkatkan selalu kemampuan dan bekali pengetahuan dengan rajin membaca,” tegas Pangdam.
Terkait dengan pelaksanan Pilpres dan Pilleg 2019 yang akan dilaksanakan serentak pada 17 April yang tinggal beberapa hari, Pangdam berpesan kepada prajuritnya agar menjaga netralitas TNI dengan cara tidak memihak salah satu pasangan calon.
Hal tersebut sesuai dengan yang diamanahkan oleh undang-undang yaitu TNI harus bersikap netral serta TNI hanya membantu pemerintah daerah dan kepolisian dalam pengamanan serta membantu pendistribusian logistik Pemilu apabila mengalami kesulitan.
“Sesuai dengan amanat Undang-Undang, TNI harus netral, berada di tengah-tengah untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan kondusifitas wilayah ”, pungkas Mayjen TNI Teguh Arief Indratmoko. (Dispenad)