Skip to main content
Kodam IV/Diponegoro

Pangdam IV/Dip: Masyarakat Semarang Tidak Mengenal Perbedaan Suku, Agama, dan Ras

Dibaca: 113 Oleh 16 Okt 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

SEMARANG, tniad.mil.id – Peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang merupakan peristiwa heroik yang tidak mungkin dapat kita lupakan. Masyarakat Semarang harus dapat mengambil hikmah sebanyak-banyaknya dan pelajaran-pelajaran penting dari apa yang telah dikorbankan oleh para pahlawan dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang tersebut.

Hal tersebut disampaikan Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro, Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si. pada upacara peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang, bertempat di kawasan Tugu Muda Kota Semarang, Minggu (14/10/2018) malam.

Lebih lanjut dikatakan, masyarakat Semarang memiliki jiwa patriotik yang luar biasa. Dengan spontanitas, mereka bisa bersatu, bergotong-royong, bahu membahu, dan tidak mengenal latar belakang suku, agama, ras, mereka bersama-sama bersatu untuk mencapai tujuan mempertahankan kemerdekaan.

“Keadaan ini merupakan modal yang sangat besar untuk masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah dan Indonesia,” ucap Mayjen Wuryanto.

Menurut Pangdam, pada hahekatnya seluruh masyarakat Indonesia sudah mempunyai dan mewarisi jiwa patriotik yang luar biasa dari para pahlawan, sehingga kita harus menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh para pahlawan, semua hanya demi terciptanya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Baca juga:  Dandim 0736/Batang Gelar Acara Silaturahmi di Panti Asuhan

“Untuk mencapai semua itu, tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu pemimpin saja, baik Wali Kota, Gubernur atau Presiden, tetapi perlu kerja sama. Semua komponen masyarakat harus bahu membahu, bergotong-royong dengan satu tujuan, Indonesia yang hebat, adil, dan makmur,” ujar Pangdam Diponegoro.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Wakil Gubernur Jateng T. Yasin Maimoen, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, tokoh agama, tokoh masyarakat, para purnawirawan, pejuang dan veteran kemerdekaan RI.

Dalam acara peringatan Pertempuran 5 Hari di Semarang tersebut, juga dimeriahkan oleh drama treatikal yang menggambarkan perjalanan pertempuran selama 5 hari di Kota Semarang, yang ditandai dengan gugurnya Kepala Laboratorium Purusara, dr. Kariadi.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel