SUMBAWA, tniad.mil.id – Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Selasa (21/8/2018) telah terjadi 17 kali gempa dengan kekuatan berkisar antara 3,0 sampai dengan 5,1 SR di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), menyusul bencana gempa yang terjadi pada Minggu malam lalu. Hal ini telah menambah korban jiwa, luka luka maupun kerugian materiil.
Atas musibah tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Letkol Kav Jonny Harianto G, S.I.P, yang sedang mendampingi Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P di daerah bencana NTB, dalam siaran pers/rilisnya pada Rabu (22/8/2018) menyampaikan, dengan terjadinya gempa susulan mengakibatkan bertambahnya korban, baik korban jiwa, luka luka maupun korban materiil di wilayah NTB.
“Sesuai dengan hasil pendataan sampai hari ini, musibah gempa Lombok tercatat mengakibatkan adanya korban meninggal dunia sebanyak 514 orang, luka berat 702 orang, luka ringan 794 orang, kerugian materiil meliputi kerusakan rumah warga 59.280 unit, fasilitas umum 266 unit, dan jumlah pengungsi sebanyak 431.436 orang, yang tersebar di wilayah Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Utara dan Lombok Tengah,” kata Kapendam IX/Udayana. Menyikapi kejadian ini, TNI dibawah pimpinan Pangdam IX/Udayana bersama dengan instansi terkait lainnya senantiasa bergerak cepat untuk menangani dampak gempa yang terjadi.
Pangdam IX/Udayana juga mengunjungi secara langsung daerah Sumbawa untuk meninjau lokasi terjadinya kebakaran di Desa Pulau Bungin, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, yang terkena dampak kerusakan parah dan ditambah lagi dengan terjadinya kebakaran pasca gempa minggu lalu. Kebakaran tersebut terjadi diduga karena hubungan pendek listrik (korsleting) yang disebabkan runtuhnya bangunan dan putusnya kabel-kabel listrik. Akibatnya, 26 unit rumah warga di Desa Pulau Bungin yang dikenal sebagai daerah permukiman para nelayan itu habis terbakar. Padatnya warga di permukiman tersebut memudahkan api menjalar dari satu bangunan ke bangunan lainnya, sehingga kerusakan menjadi makin parah.
Tekait hal itu, Pangdam memerintahkan untuk segera membangun tenda di Puskesmas Kecamatan Alas, sebagai pos bantuan pengobatan dan logistik bagi warga masyarakat yang membutuhkan pengobatan atau tindakan medis dan bantuan logistik.
TNI yang tergabung dalam Satgas, senantiasa siap untuk membantu pemerintah daerah (Pemda) dan warga masyarakat dalam upaya untuk membangun kembali NTB.
“Mohon doanya agar para prajurit TNI yang sedang bertugas di Lombok, Sumbawa, dan daerah Nusa Tenggara Barat lainnya senantiasa diberikan kesehatan dan kekuatan serta lindungan Allah SWT, sehingga tetap dapat melaksanakan tugas kemanusiaan ini dengan sebaik-baiknya untuk saudara-saudara dan keluarga kita di Lombok dan Sumbawa,” ujar Mayjen TNI Benny Susianto.
Kepada warga masyarakat korban gempa, jenderal bintang dua ini memotivasi untuk memberikan semangat kepada mereka agar tetap tabah menghadapi semua kenyataan dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa tersebut.
“Jangan larut dalam kepedihan tapi bangkit untuk membangun kembali, diiringi dengan doa agar musibah gempa ini segera berakhir dan Nusa Tenggara Barat diberikan kemudahan untuk segera dapat dibangun agar pulih seperti sediakala, sehingga warga dapat kembali melaksanakan aktivitasnya sehari hari,” ujar Kapendam dalam rilisnya, mengutip ucapan Pangdam IX/Udayana