Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

Pangdam VI/Mlw : Babinsa Harus Peka Terhadap Lingkungannya

Dibaca: 77 Oleh 27 Mei 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

 

Balikpapan, (27/05)  Seluruh Prajurit dan PNS Kodim 0905/Balikpapan mendapatkan pengarahan dari Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P. Jum’at, siang 29 Mei 2016 yang berlangsung di aula Makodim 0905/Balikpapan,.
Dalam kesempatan tersebut Pangdam VI/Mlw menyampaikan beberapa penekanan kepada anggota Kodim 0905/Bpp antara lain menyangkut pentingnya peran Babinsa dalam menyikapi permasalahan yang muncul di wilayah binaannya. Pembina teritorial hakekatnya memahami potensi wilayah meliputi unsur geografi, demografi dan kondisi sosial yang mampu menciptakan suatu kekuatan kewilayahan sebagai ruang, alat dan kondisi yang tangguh dalam mengatatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara serta jalannya pembangunan nasional.
Wilayah binaan merupakan bentuk kesatuan wilayah program manunggal TNI yang saling terkait yang merupakan wujud nyata dan kepedulian TNI dalam pengabdiannya kepada Nusa dan Bangsa.
Untuk meningkatkan peran Babinsa dengan optimal maka diperlukan tingkat kemanunggalan TNI – rakyat serta kesadaran masyarakat dalam mendukungnya, karena bagaimanapun baiknya program yang dilakukan oleh Babinsa tanpa didukung dengan tingkat kesadaran masyarakat, maka pelaksanaan tugas tersebut akan mengalami hambatan.
Pangdam menegaskan bahwa perlu dioptimalkan kembali peran Babinsa yang terkait dengan pembinaan pada masyarakat dalam menciptakan sistem keamanan lingkungan yang nyaman, serta aman dari berbagai gangguan. Kita dapat fahami bahwa dalam menciptakan suatu kondisi lingkungan yang aman dan terkendali merupakan tugas kepolisian, seringkali tak mampu mengendalikan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat karena luasnya wilayah yang dijangkau apalagi terdapat didaerah-daerah terpencil, kondisi-kondisi ini juga tentunya akan melibatkan aparat terkait antaranya adalah peran Babinsa.
Karena Babinsa dari segi strategi maupun kekuatan dalam menangkal lawan lebih baik ketimbang perangkat lainnya. Keandalannya dalam menangkal musuh maupun lawan telah didukung dengan persediaan alat tempur yang memadai serta kelebihan kemampuan yang dimiliki oleh prajurit TNI.
Dengan berfungsinya peran Babinsa secara optimal maka diharapkan akan mampu menciptakan sistem keamanan dan ketertiban masyarakat secara terkendali yang bebas dari gangguan. Kenyataannya tugas Babinsa belum optimal, belum optimalnya tugas Babinsa karena belum mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, buktinya dalam mengatasi gangguan keamanan Babinsa bergerak sendiri tanpa adanya dukungan masyarakat. Lemahnya dukungan masyarakat akan mempengaruhi pelaksanaan tugas Babinsa dalam menjaga keamanan dan ketertiban dimasyarakat.
Masih dalam pengarahannya, Pangdam  menyampaikan bahwa Ideologi komunis di Indonesia tidak pernah mati, terlebih lagi kondisi kehidupan bangsa masih diliputi kemiskinan dan kesenjangan sosial. “Sekalipun Partai Komunis Indonesia (PKI) telah dibubarkan dan dilarang keberadaannya, namun di era reformasi ini justru memberi peluang munculnya multi ideologi. Kendati secara organisasi PKI sudah tidak ada, namun secara ideologi tidak pernah hilang”, katanya.
Komponen bangsa perlu selalu waspada guna menangkal berbagai upaya bangkitnya kembali ajaran komunis yang berusaha merusak ketatanegaraan di Indonesia. Begitu juga dengan faham radikal yang selalu berupaya menggunakan syariat agama dalam sendi-sendi keagamaan dan kenegaraan yang dapat mengganggu solidaritas kerukunan antar umat beragama, persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dijelaskan, dalam upaya mengkomuniskan bangsa Indonesia, Komunis/PKI telah menerapkan berbagai strategi gerakan, baik strategi gerakan terbuka yaitu gerakan legal formal maupun strategi tertutup. “Strategi tersebut adalah gerakan memutarbalikkan fakta sejarah, penyusupan/infiltrasi dan propaganda, serta masih banyak metode-metode lain yang dilakukan Komunis untuk menghancurkan negara ini,” katanya.
Untuk itu sebagai prajurit TNI harus mampu memberikan wawasan kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh faham radikal kanan serta mengajak masyarakat mengantisipasi dan mewaspadai orang asing yang akan memasukkan ideologinya, sehingga nantinya akan diperoleh langkah, cara dan kesamaan dalam bertindak. Ideologi komunis masih dianggap sebagai ancaman negara.
Baca juga:  Pangdam VI/Mlw Membuka Penataran Calon Siswa Dikreg Seskoad Liv (54)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel