JAKARTA, tniad.mil.id – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada Sabtu (29/9/2018) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, memberangkatkan prajurit TNI ke Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), daerah yang mengalami gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter beberapa waktu lalu.
Dalam pengarahannya, Panglima TNI mengatakan bahwa prajurit TNI harus selalu siap melaksanakan panggilan tugas negara, termasuk melaksanakan operasi kemanusiaan terhadap korban gempa yang terjadi di Donggala Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018 sore.
“Prajurit TNI yang ada di wilayah seperti Yonif 711/Raksatama dan Yonif 714/Sintuwu Maroso, sudah melaksanakan bantuan kemanusiaan awal, namun mereka harus dibantu karena kekuatan dan peralatannya terbatas untuk melaksanakan pertolongan kepada korban,” ucap Panglima TNI.
Lebih lanjut dijelaskan Panglima TNI tentang informasi terakhir kondisi korban gempa, yang rata-rata mengalami trauma kepala dan patah tulang.
“Oleh karena itu, siapkan peralatan untuk kasus-kasus tersebut dan selalu lakukan tindakan dalam menangani korban dengan hati-hati,” pesan Marsekal Hadi.
“Laksanakan prosedur dan awasi dengan baik, sehingga niat kita untuk menolong dan menyelamatkan korban bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Diakhir pengarahannya, Panglima TNI mengingatkan para prajurit TNI yang akan melaksanakan tugas kemanusiaan agar menjaga kesehatan, jangan sampai niat ingin membantu korban justru prajurit sendiri yang sakit.
“Jaga kesehatan dan siapkan tenaga, serta laksanakan tugas ini dengan keikhlasan untuk menolong korban bencana gempa bumi,” katanya.
Dihadapan awak media, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa pengiriman Prajurit TNI ke lokasi bencana alam gempa bumi Donggala sebagai tindak lanjut perintah Presiden RI Ir. Joko Widodo melalui telepon, agar segera memberangkatkan prajurit TNI untuk.memberikan pertolongan kepada korban gempa bumi.
“Pagi ini, TNI kirim tim kesehatan dari Batalyon Kesehatan (Yonkes) dan KRI Dr. Soeharso-990 atau Rumah Sakit Terapung, yang akan segera berangkat ke Donggala dengan membawa dokter spesialis tulang,” tuturnya.
Ditambahkan, TNI telah mengirim pesawat helikopter dengan peralatannya untuk melihat kerusakan tower di Bandara dan pemantauan udara untuk memetakan tingkat kerusakan di wilayah yang diguncang bencana.
“Selain itu, akan dilakukan pula pemantauan udara untuk memetakan tingkat kerusakan di wilayah yang diguncang bencana, termasuk untuk memastikan kondisi landasan yang akan didarati pesawat Hercules yang membawa bantuan,” pungkasnya.
Adapun personel yang diberangkatkan ke Donggala, Sulteng dibagi menjadi tiga sorti. Sorti pertama, yaitu 52 personel.Yonkes 1 Divisi 1/Kostrad dan 23 personel Satkomlek TNI, dengan menggunakan Pesawat Hercules A-1320. Sorti kedua, 3 personel Puspen TNI, 35 Basarnas, dan 2 personel Kominfo, menggunakan pesawat CN-A 295. Sedangkan sorti ketiga, yaitu 30 personel Yonbekang 1 Divisi 1/Kostrad, 20 personel Yonzipur 9 Divisi 1/Kostrad, 52 dari Pasmar I/Jakarta.