Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI : Prajurit TNI Harus Tetap Menjaga Netralitas

Dibaca: 122 Oleh 31 Jan 2018Maret 30th, 2020Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNIAD – Malang. Dalam waktu dekat bangsa Indonesia akan menggelar pesta demokrasi, yaitu Pemilukada 2018 dan tahapan Pemilu 2019. Untuk menghadapi kedua peristiwa tersebut, prajurit TNI hendaknya tetap waspada dan terus menjaga netralitas, serta tetap menjadi prajurit yang pintar, berjiwa satria, militan, loyal dan profesional.

Demikian dikatakan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat memberikan pengarahannya dihadapan 1.500 prajurit TNI (AD, AL dan AU), bertempat di lapangan Tenis Indoor, Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/1/2018).

9A__3_

Lebih lanjut Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan, seluruh prajurit harus tetap mempertahankan loyalitas yang tinggi guna mendukung netralitas institusi TNI dalam Pilkada dan Pemilu Presiden dan Legislatif . “Prajurit TNI harus tetap berpegang pada dimensi sebagai TNI, netralitas adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, harus benar-benar kita hormati,” tegasnya.

“Satu hal yang terpenting adalah netralitas TNI jangan terpancing dengan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan TNI. Politik TNI adalah politik negara yang direpresentasikan oleh pemerintah yang dipilih secara konstitusional,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Baca juga:  Kebahagiaan Warga Pulau Bungin Terima Bantuan Hewan Kurban dari Kasad

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga menegaskan, kinerja TNI telah mendapatkan predikat yang baik di mata masyarakat. “Kita harus bangga, karena masyarakat telah mempercayai TNI, itu semua adalah hasil dari kerja keras kita semua,” ucapnya.

Menurut Panglima TNI, prajurit TNI yang pintar harus dilandasi dengan jiwa ksatria, militan, loyal dan profesional. “Prajurit yang profesional apabila TNI memiliki peralatan yang modern dan diikuti dengan latihan yang terukur, maka kita menjadi prajurit yang profesional,” ungkapnya.

“Menjadi seseorang satria harus menjadi orang yang suci dan bersih serta berideologi. Apa yang ada di Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI harus tetap dijaga selama dalam dimensi sebagai anggota TNI,” tegas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Mengakhiri pengarahannya, Panglima TNI mengingatkan, seluruh prajurit TNI agar terus mengikuti perkembangan global dan ancaman global, seperti cyber crime, karena implikasi dari ancaman-ancaman tersebut adalah ancaman nyata yang harus di waspadai. (Puspen TNI)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel