Skip to main content
Berita Satuan

Panglima TNI: Restu Ibu Semangat Perjuangan Bangsa

Dibaca: 47 Oleh 25 Nov 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Kaum ibu harus mendukung penuh semangat perjuangan bangsa untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan guna mewujudkan Indonesia sebagai bangsa pemenang. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 2.500 peserta Kongres XVII Muslimat NU 2016, bertempat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).

Panglima TNI mengatakan, kondisi masa depan yang akan dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks dan tidak ringan. “Oleh karenanya, peran dan restu ibu sangat menentukan untuk menghadapi berbagai tantangan maupun ancaman yang timbul,”katanya.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, di era globalisasi saat ini perubahan terjadi begitu cepat. Untuk menghadapi ancaman global tersebut, seluruh Prajurit TNI harus siap berjihad demi bangsa dan negara. “Prajurit yang akan berjihad tentunya harus dalam keadaan sehat, terlatih dan yang paling penting ada restu dari ibu, karena tanpa restu dari ibu maka jihad tidak sah,” tegasnya.

“Para pahlawan mati-matian berjuang mengusir penjajah dengan hanya satu tujuan yaitu meraih kemerdekaan. Mereka tidak takut mati karena telah mendapat restu dari orang tua terutama ibu,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Baca juga:  Tutup Sepakbola Liga Desa, Ini Harapan Danramil 1002-01/Batang Alai Selatan

Panglima TNI mengingatkan, peran dan restu ibu sangatlah penting dalam perjalanan seorang anak menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara. Pendidikan awal sang anak sangat membutuhkan dukungan penuh dari ibu. Peran ibu sangat luar biasa dalam membesarkan dan mendidik anak-anak,” ucapnya.

Panglima TNI juga menyampaikan kepada peserta Kongres XVII Muslimat NU, ada 6 (enam) perspektif ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia di masa depan antara lain, menipisnya cadangan minyak dunia, meningkatnya jumlah penduduk dunia, berkurangnya sumber pangan, air dan energi, masalah terorisme, meningkatnya penyalahgunaan narkoba dan persaingan ekonomi global yang ketat.

Saat ini kejahatan yang paling bahaya di lingkungan remaja adalah Narkoba. Peran ibu sangat dibutuhkan dalam mengawasi perkembangan anak-anak agar terhindar dari bahaya Narkoba. “Narkoba merupakan suatu alat untuk membuat hilangnya generasi berkualitas (lost generation),” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Turut hadir dalam acara adalah, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., Kapusbintal TNI Laksma TNI Daradjat Hidajat, Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Gatot Triswanto, Ketua umum Muslimat NU Hofifah Indar Parawansa, Sinta Nuriyah Wahid, KH Hasim Mujadi, KH Lukman Nurkarim, KH Asep Saepuddin, KH Syam Syafaat, KH Sopian, KH Ahmad Fauzi, KH Abon Bunyamin, KH Aziz Mashuri, KH M Adnan dan KH Muhammad Mahfud.

Baca juga:  Batalyon Zeni Tempur 2/SG Perangi Narkoba

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel