Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

Panser Anoa 6X6 Pindad Kebanggan Yonif 752/Vys

Dibaca: 36 Oleh 29 Jul 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Sorong, rabu(29/07/2015) Batalyon Infanteri 752/VYS memiliki 2 panser anoa yang berfungsi sebagai kendaraan tempur lapis baja untuk menjaga kedaulatan NKRI khusunya di wilayah Papua Barat. Panser anoa ini merupakan panser kelas ringan buatan PT Pindad. Dari 6 Batalyon Infanteri (Yonif) di jajaran Kodam XVII Cenderawasih, hanya Yonif 752/VYS lah yang mempunyai ranpur Anoa ini. Sehingga panser ini menjadi kebanggaan dan merupakan sebuah kehormatan bagi prajurit-prajurit Yonif 752/VYS karena memilikinya.

Awal mula sejarah kedatangan panser Anoa 6×6 Pindad ini dimulai dari diselenggarakanya Seal Raja Ampat yang dihadiri langsung oleh presiden Republik Indonesia Bpk H. DR. Susilo Bambang Yudhoyono pada saat itu. Kemudian untuk mendukung kegiatan pengamanan VVIP, dikirimlah Panser Anoa 6×6 Pindad ini ke wilayah Sorong. Mengingat pertimbangan di wilayah sorong banyak objek vital nasional dan juga tempat wisata yang terkenal yaitu Raja Ampat, tidak menutup kemungkinan seringnya kunjungan VVIP ke wilayah Sorong. Ahirnya dengan beberapa pertimbangan, Panser Anoa ini ditempatkan di satuan tempur yang ada di wilayah sorong yaitu Yonif 752/VYS.

Baca juga:  WAKIL KEPALA PERWAKILAN UNICEF INDONESIA MELAKSANAKAN KUNJUNGAN KE KODAM XVII/CENDERAWASIH

Panser anoa 6×6 pindad ini merupakan kendaraan tempur pasukan infanteri yang mengikuti perkembangan zaman perang modern seperti sekarang. Panser ini mempunyai kemampuan manufer yang cocok di pakai di indonesia yang memiliki karakter medan serta jalan yang kecil dan sempit. Ranpur Anoa ini berkapasitas 13 personil yaitu terdiri dari 1 komandan, 1 pengemudi, 1 penembak dan 10 penumpang. Kemudian jugak memiliki sebuah senapan mesin SMB kaliber 7,62 mm atau 7,5 yang di pasangkan pada copula yang beroutar dan senapan nesin berat kaliber 12,7 mm.(Pendam17Cenderawasih)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel