TNI AD – Belu. Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Yonif 743/Pradnya Samapta Yudha melaksanakan kegiatan kerja bakti pembersihan lingkungan, khususnya di lokasi Sekolah Penyandang Cacat Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Alma Atambua. Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kepada warga perbatasan Atambua Kabupaten Belu.
Perwira Teritorial Satgas Pamtas Yonif 743/PSY Lettu Inf Bambang Herwanto mengatakan, di samping menjalankan tugas pokok pengamanan batas darat Negara Kesatuan Republik Indonesia di tapal batas Kabupaten Belu, kegiatan kerja bakti ini sudah menjadi kalender tetap Satgas Pamtas di daerah penugasan. “Hal ini sebagai wujud kepedulian kepada warga perbatasan, lebih khusus bagi penyandang disabilitas yang perlu mendapat perhatian,”ujarnya.
“Kerja bakti yang dilaksanakan pada pembersihan tempat-tempat ibadah termasuk panti asuhan dan pagi ini di Susteran Alma. Apa yang kita kerjakan , semoga bermanfaat bagi murid penyandang cacat di sekolah ini, sekaligus juga membangun tali silahturahmi,” ucap Lettu Inf Bambang Herwanto.
Di tempat yang sama, Pimpinan Komunitas Yayasan Bhakti Luhur Alma Atambua, Suster Petronela Nere Alma mengatakan, bakti TNI Pamtas sangat membantu anak-anak cacat untuk mengenyam pendidikan di lingkungan sekolah yang bersih.
Menurutnya, keterbatasan mental dan fisik para penyandang cacat membuat mereka kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan yang cukup berat.
“Selama ini kami sudah ada kerja sama dengan TNI. Ditempat kami ini memang banyak anak cacat tidak bisa kerja berat seperti untuk potong rumput. Untuk itu kami sangat berterimakasih atas kepedulian Bapak-Bapak TNI,” ungkap Suster Petronela Alma.
Disamping pembersihan lingkungan sekolah serta asrama Panti Asuhan Alma, Satgas Pamtas juga selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan Bakti Sosial (Baksos) TNI dalam hal pengobatan masal.
“Jika ada anak-anak sekolah kami yang sakit, biasanya langsung menghubungi dokter Satgas untuk mendapat pelayanan kesehatan. Sekali lagi terima kasih atas kepedulian TNI kepada anak-anak penyandang disabilitas ini,”tuturnya (Pendam 9)