Untuk menghidupkan ekonomi rakyat, sarana transportasi darat perlu dibuka, baik di sepanjang perbatasan mulai dari Jayapura – Merauke, Keerom, Pegunungan Bintang, dan Boven Digul. Begitu juga dari Jayapura-Wamena atau dari Wamena-Pegunungan Bintang. Selain itu dari Jayapura – Sarmi – Nabire – Enarotali – Sorong – mengelilingi Kepala Burung, kemudian di sepanjang pesisir selatan hingga kembali ke Merauke. Hal ini diharapkan untuk mendukung perencanaan dan mempercepat pengembangan ekonomi antar Kabupaten di Papua juga membuka keterisolasian daerah. Ketersediaan infrastruktur jalan dan jembatan sangat diperlukan untuk melancarkan distribusi serta menekan harga barang di daerah paling timur Indonesia itu.
Untuk pembangunan jalan sekarang ini sudah dimulai jalan Wamena menuju Distrik Mbua yang dikerjakan oleh anggota Denzipur 12/OHH dan Denzipur 13/PPA. Pekerjaan dimulai dengan membagi beberapa titik karena sulitnya medan dan lebatnya hutan serta curamnya medan yang dilalui untuk pembuatan jalan. Melalui 4 titik, antara lain Titik 1 dengan jarak -+ 800 M, Titik 2 sekitar 2 KM, Titik 3 sekitar 1,3 KM dan Titik 4 sekitar 250 M. Pekerjaan jalan dipimpin langsung oleh Kapten Czi.Maruli dari Ditziad,
Pembangunan infrastruktur ini bisa membuka keterisolasian Wamena, Mbua, Paro, Batas Batu dan Mamugu menuju Pantai selatan Papua. Panjang jalan yang akan dikerjakan 278,600 Km melewati daerah hutan, rawa dan sungai. Ruas jalan Wamena-Mamugu melalui 40 sungai dimana 32 sungai belum ada jembatan dan 8 sungai terdapat jembatan sementara dari kayu. Pengerjaan jalan ini mengerahkan satuan baik dari Kodam XVII/Cenderawasih maupun dari luar Kodam meliputi Satuan Zipur, Zikon, Kesehatan, Perhubungan dan Satuan Pengamanan dari Satuan tempur serta dengan mengerahkan alat berat yang dimiliki TNI AD.
Dengan dibangunnya jalan poros Wamena-Mamugu akan memperlancar distribusi barang dari dan ke daerah Kab Jayawijaya dan sekitarnya. Tentunya semua itu perlu adanya partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat Papua guna mendukung pembangunan di Papua, sehingga tidak ada lagi daerah yang terisolir serta pembangunan dapat terwujud yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua.