Skip to main content
Dinas Penerangan

Pembangunan kebersamaan dan Soliditas di Perbatasan RI-PNG Ala Yonif PR 328

Dibaca: 40 Oleh 26 Mar 2019Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA, tniad.mil.id,-Sikap nasionalisme dan wawasan kebangsaan berawal dari kebersamaan dan soliditas kelompok masyarakat.

Hal Tersebut disampaikan oleh Dansatgas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) dalam rilis tertulisnya di Skouw, Distrik Muara Tami, Papua, Selasa (26/03/2019)

“Terkadang kita terjebak dalam paradigma, penumbuhan nasionalisme dan wawasan kebangsaan dengan hal-hal yang bersifat sosialisasi. Sehingga kita abai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang kita ajak,” ujar Erwin.

Untuk itu, lanjut Erwin, banyak hal yang dapat dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan, diantaranya seperti yang dilakukan Satgas Yonif PR 328/DGH.

“Kita buatkan lapangan, untuk olahraga bersama dengan masyarakat. Baik anak-anak, remaja maupun orang tua,” tegasnya.

“Ini kita lakukan, karena meski Skouw mulai ramai, namun masih minim sarana olah raga. Sudah itu, karakter orang disini, sebenarnya energik, sehingga harus diberikan ruang atau wahana untuk menyalurkannya,” tambah Erwin.

Untuk diketahui, meski infrastruktur di Skouw telah terbangun, namun dibeberapa tempat masih belum tersedia sarana atau area berkumpul masyarakat.

Baca juga:  Perpustakaan keliling Yonmek 741/GN, wujudkan Indonesia Pintar di Perbatasan RI-RDTL

“Sarana olah raga ini juga, upaya kita dalam mendukung pembinaan kesehatan preventif, atau pencegahan,”lanjut Erwin.

“Dengan pola hidup masyarakat seperti saat ini, sangat rentan untuk sakit, maka dengan adanya olah raga bisa membangun daya tahan tubuhnya,” tambah Erwin.

Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa keberadaan sarana olah raga itu bisa dijadikan sebagai wahana pertemuan dan komunikasi antara warga asli Skouw, pendatang maupun Satgas.

“Diharapkan terjadinya asimilasi budaya dan silaturahmi tanpa menghilangkan budaya asli Skouw, yang merupakan kekayaan dan kebanggaan bangsa,”ucapnya.

“Ini penting, karena saat ini generasi muda Skouw sudah hampir melupakan bahasa Ibu. Selain mempersatukan, kita juga memiliki kewajiban untuk memelihara keragaman budaya dan bahasa bangsa Indonesia, khususnya di Skouw,” tandas Erwin.

Untuk itu, bersama satuan jajarannya, Erwin bertekad membangun kebersamaan dan soliditas serta hidup sehat bagi warga asli, pendatang dan Satgas melalui gerakan olah raga bersama.

“Secara kebetulan, (PT) Abipraya yaitu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor turut tersentuh, dan menyisihkan CSR (Corporate Social Responsibility) nya untuk membenahi atau merenovasi lapangan volley yang berada di Mako Satgas,” ujar Erwin.

Baca juga:  KODIM 1704/SORONG BEKERJA SAMA DENGAN JOB PETROCHINAGELAR PENGOBATAN MASSAL DI KAMPUNG SAILOLOP

“Setelah di perbaiki, kini bisa digunakan oleh siapa saja, bahkan ramai digunakan warga Skouw,” tambahnya.

Terkait dengan partisipasi dari PT Abhipraya dan Warga Skouw, Erwin berharap dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah maupun komponen masyarakat lainnya, yaitu berupa pembangunan sarana kemasyarakatan terpadu, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa.

“Ingat, untuk membangun nasionalisme dan wawasan kebangsaan itu harus dimulai dari usia dini, dan dapat diwujudkan melalui pembangunan kebersamaan dan soliditas antar kelompok masyarakat,” pungkasnya. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel