Skip to main content
Kodam XVII/Cenderawasih

PKI Bukan Hanya Musuh TNI, Tapi Juga Musuh Rakyat Indonesia

Dibaca: 272 Oleh 15 Nov 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Staf Teritorial Korem 171/PVT menggelar Sosialisasi Pembinaan Antisipasi Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal bagi prajurit Korem 171/PVT, Satbalak, Satpur/Satbanpur dan KBT yang disampaikan oleh Pasi Bhakti TNI Ster Korem 171/PVT Mayor Kav Abdul Mufid, di Aula Praja Vira Tama Korem 171/PVT, Sorong, Papua Barat, Senin (14/11).

Danrem 171/PVT dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasi Intel Korem 171/PVT Kolonel Inf Rafles Manurung menyampaikan bahwa kegiatan Sosialisasi Bahaya Laten Komunis dan Faham Radikal bagi Prajurit dan PNS Korem 171/PVT tersebut bertujuan untuk menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan komunis gaya baru dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu juga untuk meningkatkan pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila, meningkatkan wawasan kebangsaan, meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta mewaspadai terhadap upaya penyusupan. Hal tersebut menurut Danrem perlu, karena komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru.

Lebih lanjut Danrem mengatakan, gerakan komunis cara pandangnya yang cenderung anti agama dan menolak sistem kekeluargaan secara jelas sangat bertentangan dengan Ideologi Pancasila. Dikatakanya bahwa komunis itu dapat muncul kepermukaan secara tiba-tiba, jika kondisinya memungkinkan. Karena sifatnya mengendap menunggu momen yang tepat, selanjutnya mengambil kesempatan untuk melaksanakan aksinya sehingga perlu diberikan penjelasan dan pemahaman kepada seluruh Prajurit dan PNS terkait Oleh karenanya dalam menghadapi berbagai kemungkinan tersebut, maka perlu diberikan penjelasanan dan pemahaman kepada semua Prajurit dan PNS guna terwujudnya tingkat kewaspadaan yang tinggi.

Baca juga:  TNI, Polisi, Dinas Karantina Dan Bea Cukai Patroli Bersama

“Komunis bisa muncul secara tiba-tiba dan sangat berbahaya, sehingga harusnya Prajurit dan PNS dibentengi supaya tidak mudah terhasut dan terpancing oleh tipu daya serta propaganda yang dilakukan oleh komunis,” tegasnya.

Komunisme sebagai ideologi jelas-jelas bertentangan dengan ideologi negara dan bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Oleh sebab itu secara konstitusional, paham komunis itu sendiri dilarang untuk hidup di bumi Indonesia. Sejarah mencatat bahwa orang-orang berpaham komunis yang tergabung dalam organisasi Parpol PKI di masa lalu, telah melakukan pengkhianatan perjuangan bangsa dalam bentuk pemberontakan PKI Madiun dan pemberontakan G. 30. S / PKI.

Dalam perjalanannya orang-orang eks PKI setelah pemberontakan G. 30. S / PKI, ternyata ada yang belum menyadari atas kesalahan pemilihan paham dan tindakan yang dilakukan di masa lalu. Hal ini bisa dilihat bagaimana slogan yang dilempar di tengah masyarakat seperti “aku bangga sebagai anak PKI” dan “Partai komunis tidak pernah mati”.

Selanjutnya, konsep yang digunakan oleh komunis sampai saat ini sudah beragam dan masuk keberbagai lapisan serta golongan di tengah-tengah masyarakat. Semua konsep itu kadangkala menawarkan berbagai pesona dan keuntungan. Konsep – konsep seperti ini sekalipun terlihat sangat moderat tetapi sesungguhnya tujuannya bersifat radikal. Pengaruhnya pun sudah merembet ke berbagai kalangan, sehingga kondisi ini sangat menghawatirkan.

Baca juga:  Dandim Yawa dan Forkopimda Tinjau Perkebunan Kopi Ambaidiru

Danrem berharap dengan adanya sosialisasi tersebut dapat memberikan pemahaman apa dan bagaimana mekanisme kerja radikal ini dan langkah apa yang akan ditempuh untuk menghadapi fenomena tersebut.

“PKI atau Komunis, bukanlah hanya musuh bagi TNI, tapi juga bagi masyarakat,” katanya.

Turut hadir dalam kegiatan, Kasi Ops Korem 171/PVT Kolonel Inf Anwar, para Komandan Satuan dan Kabalak di jajaran Korem 171/PVT. (Penrem 171/PVT).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel