Skip to main content
Kostrad

Prajurit Satgas Yonif 411/raider Menjadi Seorang Guru Sd Dadakan Di Perbatasan Ri-png

Dibaca: 108 Oleh 14 Des 2015Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Sesuai dengan yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 ” IKUT MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA”. Itulah yang menjadi motivasi anggota pos Ujung Karang Satgas Pamtas Yonif 411/Raider untuk membantu menjadi tenaga pendidik di salah satu Sekolah Dasar YPKI Pikere di wilayah perbatasan. Prada Nur Chalid adalah anggota pos Ujung Karang yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 411/Raider tergugah untuk ikut membantu adik-adik kita belajar demi untuk menggapai cita-citanya, dengan berbekal ilmu yang ada hampir tiap hari Nur Chalid memberikan materi bela negara, wawasan kebangsaan serta mengkombinasikan antara belajar dan bermain tetapi masih dalam konteks edukatif .Kita semua menyadari tantangan dan persoalan di masa depan lebih berat dan rumit. Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan anak didik agar bisa menghadapi tantangan sesuai zamannya. Semoga TNI AD yang saat ini diwakili oleh satgas pamtas RI-PNG Yonif 411/Raider bisa menjadi ujung tombak kesuksesan pendidikan di daerah khusus,”.Kami disini ada sebagai solusi untuk mengatasi masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat yg ada di wilayah perbatasan.Di daerah perbatasan ini memang masih banyak kekurangan tenaga guru. Sebagian guru yang mengajar di sekolah ini merupakan guru honorer. Karena saya merasa memiliki sedikit kemampuan untuk mengajar, akhirnya saya bersedia mengajar di sini,” tuturnya.

Baca juga:  Cek Patok Batas Negara, Satgas Yonif 713 Susuri Hutan Lebat 2 Hari

Dia mengatakan dalam seminggu ia mengajar selama 2 hari dan di beri alokasi waktu 2 hingga 3 jam. Selama membantu mengajar, Nur Chalid mengaku tidak pernah diberikan apalagi sampai meminta imbalan”saya ikhlas kok karena saya suka bermain sama adik-adik disini,” tutur bujang anak ke 3 dari 3 bersaudara putra pasangan dari bapak Darto dan ibu suripah dari Grobogan ,Jawa Tengah tersebut yang sebetulnya ingin menjadi guru tetapi nyasar menjadi anggota TNI AD.Membentuk prajurit pendidik yang inspiratif, sehingga mampu mendongkrak kualitas dan kuantitas pendidikan di daerah. Karena perbatasan merupakan beranda terdepan wilayah kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang harus dijaga setiap saat, oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas pendidikan masyarakat, agar rasa cinta tanah air terus tertanam, terutama kepada generasi muda yang menjadi harapan bangsa,” katanya.Chalid sendiri menilai anak-anak di perbatasan sebenarnya cerdas dan pintar. Hanya saja itu tergali jika sekolah dan gurunya memadai.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel