
JAKARTA, tniad.mil.id – Para prajurit TNI gabungan dari Satgas Yonif 527/By bersama Kodim 1703/Deiyai dibantu satu unit eksavator saat menangani musibah tanah longsor.
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai sekaligus Dansub Kolakops Korem 173/PVB Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, S.E, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/7/2023) mengatakan, pihaknya mengerahkan personel TNI gabungan Satgas Yonif 527/BY dan Kodim 1703/Deiyai dan satu unit excavator langsung terjun ke Waitakotu, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Langkah itu diambil Dedi menyusul laporan intelektual muda Papua Tengah asal Deiyai, Dr Ferdinant Pakage, M.M, M.A.P yang menyebut warga dan jemaat Gereja Maranatha mengalami musibah tanah longsor di Kampung Waitakotu, Tigi Timur.
Menurut Dandim berdarah Bali ini, dirinya langsung mengerahkan para prajurit Satgas Yonif 527/BY dan Kodim 1703/Deiyai agar segara merapat di lokasi melaksanakan kegiatan karya bakti di sekitar gereja agar rumah ibadah itu tanggal dari intaian bencana longsor lebih parah.
“Sebagai prajurit TNI, kami semua harus siap digerakkan dalam melaksanakan berbagai tugas, selain tugas pokoknya. Setelah mendapat laporan intelektual muda Deiyai, Dr. Pakage, saya dengan sigap dan cepat merespon laporan masyarakat agar longsor di halaman gereja tidak semakin meluas mengancam bangunan suci itu atau mengganggu kegiatan ibadah jemaat,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, setelah mendengar laporan tersebut pihaknya langsung memberikan perintah kepada Satgas Yonif 527/By maupun personel Kodim 1703/Deiyai untuk hadir di lokasi guna membantu mengatasi kesulitan yang tengah dihadapi masyarakat maupun anggita jemaat Maranatha Waitakotu.
“Setelah saya terima laporan dari Pak Dr Pakage, saya langsung perintahkan Danramil Tigi Mayor Czi Jarman untuk mengerahkan personil TNI gabungan Satgas Yonif 527/By dan personil Kodim 1703/Deiyai. Beliau melaporkan bahwa longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi,” kata Dedi lebih jauh.
Buntut curah hujan tinggi, lanjut Dedi, mengakibatkan longsor terjadi di bagian sisi bangunan gereja Maranatha Waitakotu. Bahkan Ferdinant mengaku, longsor yang tergolong parah itu belum bisa diatasi sendiri warga maupun jemaat mengingat kemampuan terbatas baik tenaga maupun alat berat.
Kehadiran prajurit yang membawa serta excavator disambut gembira dan rasa haru mama-mama Waitakotu. Sambutan disertai tangis haru mama-mama Papua mengingat bangun gereja itu dibangun susah payah secara swadaya dan khawatir mengalami nasib lebih memilukan akibat longsor.
“Sebagai prajurit dan umat beriman saya percaya, keluhan umat dan masyarakat sungguh didengar Tuhan melalui tangan-tangan orang berbaik hati. Saya juga terharu, prajurit saya malah sampaikan mereka akan bereskan kondisi longsor dengan mencari makan sendiri atau membawa makanan dari rumah. Kenyamanan umat dalam beribadah di rumah Tuhan jauh di atas segala-galanya,” kata Dedi.
Pihaknya juga segera menghubungi seorang warga yang memiliki excavator agar dapat dipinjamkan sementara membantu jemaat yang tengah mengalami musibah. Excavator ini sangat membantu mengangkut tanah guna menahan area di sekitar gereja yang berpotensi terjadi longsor. Sedangkan prajurit sigap membereskan tanah dan batu guna menahan laju abrasi.
“Prajurit dan warga bergotong-royong menimbun tanah longsor yang berjarak kurang dari 1 meter dari pondasi gereja. Warga juga membawa hasil bumi mereka seperti ubi dan talas untuk dimasak dan disantap bersama,” ujar Dedi.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Dandim Deiyai dan Danramil Tigi Pak Jarman bersama beserta personel TNI yang terlibat membantu masyarakat mengatasi longsor hingga berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Pakage.
Atas nama masyarakat kampung Waitakotu, Pakage juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Dandim Deiyai dan Danramil Tigi banyak atas bantuan personil TNI dan satu unit excavator sehingga memudahkan pekerjaan masyarakat dan jemaat. (Dispenad)
- Respon Gereja Maranatha Waitakotu Longsor, Dandim 1703/Deiyai Kerahkan Prajurit dan Satu Unit Excavator
- Respon Gereja Maranatha Waitakotu Longsor, Dandim 1703/Deiyai Kerahkan Prajurit dan Satu Unit Excavator
- Respon Gereja Maranatha Waitakotu Longsor, Dandim 1703/Deiyai Kerahkan Prajurit dan Satu Unit Excavator