Skip to main content
Kostrad

Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Linud 431/SSP Kostrad Budidaya Buah Semangka Dilahan Tidur

Dibaca: 84 Oleh 01 Mar 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Wembi – Satgas Pemantau perbatasan(Pamtas) RI – PNG Yonif Linud 431/SSP Kostrad sangat konsen mendukung program pemerintah, khususnya dalam bidang ketahanan pangan. Hal tersebut diwujudkan dengan diadakannya penyuluhan pertanian budidaya buah Semangka kepada masyarakat perbatasan di Wembi, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Selasa (1/3).

Pada kesempatan tersebut, sedikitnya lima anggota Satgas Pamtas RI – PNG Yonif Linud 431/SSP Kostrad memberikan penyuluhan tentang budidaya buah semangka. Mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, hingga cara memanen. Kegiatan diikuti sekitar 10-15 KK, setiap harinya.

“Penyuluhan ini untuk memberikan motivasi dan wawasan tentang pentingnya penggunaan lahan tidur yang selama ini belum digarap, padahal potensinya sangat besar,” ungkap Danpos Lettu Inf Teguh Wisnu H, dilokasi budidaya buah Semangka.

“Lebih jauh, kegiatan ini untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat yang selama ini hidup dengan berburu, agar bisa bertani. Dengan bertani, kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi dan bisa bertahan lama,” imbuhnya.

Lettu Inf Teguh Wisnu H, mengatakan, warga tidak hanya diberi pengetahuan teoritis, tetapi juga praktek. Sekitar dua pekan setelah penyuluhan, warga beserta anggota Satgas Pamtas RI – PNG Yonif Linud 431/SSP Kostrad turun langsung ke lahan tidur yang akan digarap.

Baca juga:  Satgas Yonarmed 6/3 Sosialisasikan Prokes Covid-19 di Perbatasan RI-RDTL

Semua teori yang diperoleh dipraktekkan. Sebanyak 15 bungkus bibit semangka berhasil ditanam. Warga sudah menikmati hasilnya. Saat panen, warga ditemani Satgas Pamtas RI – PNG Yonif Linud 431/SSP Kostrad memanen semangka yang telah ranum. Buah semangka hasil panen tak hanya dikonsumsi warga pemilik lahan, melainkan juga ke warga sekitar (yang tidak ikut menggarap).

Pada penyuluhan tahun lalu, lanjutnya, memang belum banyak warga yang ikut. Hal ini karena mereka belum menyadari pentingnya bertani.

“Namun setelah mereka menikmati sendiri rasa buahnya, mereka yang selama ini tidak berminat akhirnya ingin ikut serta. Mereka bilang rasanya manis, karena memang selama ini disana tidak ada buah semangka,” jelas Lettu Inf Teguh Wisnu H.

Lettu Inf Teguh Wisnu H menambahkan, ke depannya, kegiatan serupa akan diadakan dengan melibatkan lebih banyak warga.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel