
JAKARTA, tniad.mil.id – Pos Gabma Sajingan dari Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha dipimpin Praka Miko Gunawan mengamankan lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang berusaha masuk ke Indonesia dari Malaysia melalui jalur tikus atau tidak resmi sektor kiri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.
Demikian disampaikan Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-Malaysia Yonif 645/Gardatama Yudha, Letnan Kolonel Inf Hudallah, S.H., dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/1/2023)
Dansatgas mengatakan, lima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural tersebut diamankan pada Sabtu, 14 Januari 2023 sekitar pukul 13.40 Wib oleh anggota Pos Gabma Sajingan Satgas Pamtas Yonif 645/Gty yang sedang melaksanakan kegiatan patroli di wilayah perbatasan RI-Malaysia.
Dari pemeriksaan oleh personel Pos Satgas, kelima orang tersebut tidak bisa menunjukan bukti kepemilikan surat-surat atau dokumen yang sah sesuai aturan hukum yang berlaku di indonesia.
“Dari hasil keterangan yang didapatkan, bahwa kelima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural tersebut berinisial AN (35), AP (25), SA (52), GN (20) dan SP (22) tidak memiliki identitas KTP. Menurut pengakuan, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural tersebut bekerja di Malaysia sudah hampir 2 tahun 1 bulan belum pulang dan pada momen awal tahun baru ini mereka hendak pulang kampung halamannya di Indonesia, ” ungkap Dansatgas.
Dari kejadian tersebut personel Pos melaporkan kepada Danpos Gabma Sajingan Letda Inf Rintho Lomboan kemudian dilanjutkan Danpos melaporkannya kepada Komandan SSK I Koki Sajingan Kapten Inf Ikhwan Hadi Putra, S.T. Han. Atas perintah Dansatgas kelima orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural tersebut diserahkan ke pihak kantor Imigrasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk untuk didata sesuai prosedur.
“Masih tingginya angka perlintasan di wilayah perbatasan melalui jalur tikus dikarenakan masih banyak PMI yang bekerja di Malaysia tidak memliki dokumen resmi, ” tutur Dansatgas.
Jalur tikus sepanjang wilayah perbatasan kerap dijadikan para pelaku tindak pelanggaran hukum, seperti peredaran barang-barang ilegal, narkotika dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural untuk menghindari pemeriksaan dari petugas sesuai prosedur hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kami akan terus meningkatkan kegiatan patroli di sepanjang jalur tidak resmi atau jalur tikus wilayah perbatasan RI-Malaysia, untuk dapat menekan lagi angka perlintasan PMI non prosedural dan kegiatan Ilegal lainnya, ” tutup Dansatgas. (Dispenad)
- Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Amankan 5 Orang PMI Non Prosedural di Perbatasan
- Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Amankan 5 Orang PMI Non Prosedural di Perbatasan
- Satgas Pamtas Yonif 645/Gty Amankan 5 Orang PMI Non Prosedural di Perbatasan