JAKARTA, tniad.mil.id – Jalinan kekeluargaan dan hubungan yang mesra antara Satgas Pamtas RI-Malaysia dan warga perbatasan membuahkan hasil dengan diterimanya 1 (satu) pucuk senjata rakitan laras panjang jenis penabur dari warga Dusun Kapar, Desa Sungai Senunuk, Kecamatan Batang Lupar.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 407/PK Letkol Inf Catur Irawan, dalam keterangan tertulisnya di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (17/12/2020).
Diungkapkan Dansatgas, penyerahan secara sukarela senjata rakitan dari warga Dusun Kapar pada Rabu (16/12/2020) tersebut sebagai bukti terjalinnya kedekatan anggota Satgas Yonif 407/PK dengan masyarakat yang merupakan hasil dari kegiatan teritorial yang setiap hari gencar dilakukan.
“Kami akan terus berusaha memelihara kepercayaan yang telah diberikan masyarakat, dan akan berbuat yang terbaik untuk negara serta membantu kesulitan masyarakat di perbatasan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, berkat jalinan yang sangat baik antara anggota Satgas dengan masyarakat sekitar pos ini pulalah akhirnya membuahkan kepercayaan masyarakat kepada Satgas dengan penyerahan satu pucuk senjata rakitan jenis penabur dari saudara Telajan (47).
“Penyerahan senjata ini sendiri langsung diserahkan Telajan kepada personel Pos Kapar Satgas Pamtas Yonif 407/PK,” jelasnya.
Di tempat terpisah Danpos Kapar, Sertu Supriyanto mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat khususnya saudara Telajan personel Pos Kapar Satgas.
“Kami merasa terhormat atas kepercayaan masyarakat kepada Satgas Pamtas, semoga hubungan baik ini dapat terjaga dan semakin kuat lagi,” harapnya.
Sementara itu, Telajan menuturkan bahwa senjata rakitan jenis penabur itu diserahkannya secara sukarela kepada Pos TNI yang telah tulus menjaga serta membantu kesulitan masyarakat di perbatasan.
“Senjata tersebut sudah lama saya simpan di rumah, dan saya juga merasa tidak nyaman dengan adanya senjata rakitan jenis Penabur tersebut karena sewaktu-waktu dapat membahayakan diri saya maupun keluarga,” imbuhnya.
“Selain itu pula, saya percaya bahwa kondisi perbatasan sekarang sudah aman dengan adanya TNI sehingga tidak perlu lagi menyimpan senjata ini,” pungkasnya. (Dispenad)