JAKARTA, tniad,mil.id – Keluarga Maerie Ndiken (51) warga Kampung Bupul, Kabupaten Merauke, papua, saat ini tidak kesulitan lagi dalam mendapatkan air bersih setelah Satgas Yonif 611/Awl memberikan dukungan berupa alat pemancar air (pompa air).
Hal tersebut diampaikan Dansatgas Yonif 611/Awl Mayor Inf Albert Frantesca Hutagalung dalam keterangan tertulisnya di Merauke, Papua, Rabu (17/2/2021).
Dijelaskan Dansatgas, berawal dari laporan tamtama kesehatan Pos Bupul 1 Pratu Nofri Wahyudi yang menyambangi terlebih dahulu untuk mengobati Mama Ndiken di kediamannya beberapa hari sebelumnya. Maerie Ndiken ternyata memiliki luka yang tidak kunjung sembuh yang diderita selama satu bulan.
“Luka tersebut telah mengalami infeksi sehingga perlu penanganan medis. Berbekal ilmu medis dengan cekatan Pratu Nofri Wahyudi membantu mengobati luka tersebut, setelah semuanya selesai Pratu Nofri kemudian melaporkan kepada saya hasil penanganannya tersebut, “ ujar Dansatgas.
Lebih lanjut diungkapkan, luka yang diderita Maerie Ndiken disebabkan saat melewati jalan yang gelap, Maerie Ndiken tidak sengaja menabrak jembatan.
“Sudah lama Maerie Ndiken diobati dengan obat herbal tapi tidak kunjung sembuh, dan setelah beberapa hari lalu kami obati, kami mengecek kondisinya dan lukanya berangsur sembuh dan Maerie Ndiken dapat beraktivitas kembali, “ imbuh Dansatgas.
Selain memberikan pengobatan luka yang dialami Maerie Ndiken, Satgas Yonif 611/Awl juga memberikan bantuan alat pemancar air (pompa air) untuk memudahkan keluarga Maerie Ndiken mendapatkan air bersih dari sumurnya sehingga tidak lagi menimba air.
Dankima Satgas Yonif 611/Awang Long Letda Inf Tubagus Maulana menjelaskan, saat mengecek kondisi luka Mama Ndiken yang sudah membaik, dirinya mendapatkan informasi bahwa keluarga Maerie Ndiken juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena harus menimba dari sumurnya.
“Dengan kondisi tersebut, kami juga membantu memberikan alat pemancar air. Semoga dengan adanya kami di sini dapat memberikan solusi kesulitan masyarakat di sekitar pos, ” ujar Tubagus Maulana.
“Terima kasih banyak, mama dorang punya kebutuhan sudah membantu keluarga ini. Sudah enak untuk bekerja, “ ungkap Maerie Ndiken bahagia. (Dispenad)