Skip to main content
Berita Satuan

Sayap Pindad ke Timur Tengah

Dibaca: 6 Oleh 21 Sep 2015Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Selain meneken kontrak dengan produsen senjata Uni Emirat Arab, Pindad bekerja sama dengan perusahaan militer Inggris. Buah dari TNI menjadi jawara menembak.

Lawatan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah membawa  berkah bagi PT Pindad. Produsen senjata dalam negeri itu langsung meneken kontrak bisnis dengan Continental Aviation Services (CAS), perusahaan senjata Uni Emirat Arab, setibanya rombongan Jokowi di Abu Dhabi pada Ahad dua pekan lalu. Saat perjanjian diteken, Presiden Joko Widodo ikut menyaksikan,  kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim, kemarin. Silmy memang sengaja diajak Jokowi ikut dalam rombongan. Ia sendiri yang membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian bisnis itu. Pindad resmi menjual lisensi pembuatan senapan serbu SS2 dan amunisi kepada CAS. Walhasil, kelak CAS akan memproduksi SS2 dan menjual senapan tersebut berikut amunisinya ke negara-negara Timur Tengah.

Senapan SS2 adalah salah satu produk andalan Pindad.  Berkat bedil itulah TNI Angkatan Darat menjuarai lomba tembak antar angkatan darat se Asia Tenggara pada Desember 2014.  TNI AD pun menjadi jawara pertama sebanyak delapan kali berturut-turut mengungguli Amerika Serikat dan Inggris dalam lomba serupa di Australia pada Mei lalu,  berbekal senjata yang sama.

Menurut Silmy,  pasar Timur Tengah memang menggiurkan. Permintaan senapan dan produk rniliter lainnya dari negara-negara di kawasan tersebut sangat besar.  Sebab itu, Silmy yakin produk Pindad mampu bersaing dengan pabrikan senapan lain yang sudah mapan, seperti Heckler & Koch, Baretta, dan Glock.  Kualitas Pindad tidak kalah. Harga SS2 pun lebih kompetitif, tuturnya.

Baca juga:  Danrem 172/PWY Sebut Pelaku Kejahatan Manfaatkan Jalan Tikus Selundupkan Narkoba

Sesuai dengan kontrak yang diparaf, Pindad akan memberikan teknologi pembuatan SS2 kepada CAS. Dalam waktu dekat, Silmy akan mengutus teknisi terbaik Pindad ke Uni Emirat Arab. Rencananya, teknisi Pindad bakal melatih pegawai CAS membuat SS2, dari desain, memilih bahan baku, hingga merakit. Bahkan Pindad yang akan mendesain pabrik SS2 di CAS. Semuanya harus sesuai  standar  Pindad, kata Silmy.

Sebagai imbalannya, Pindad menangguk bayaran lisensi dari CAS. Selain itu, pabrik senjata yang bermarkas di Bandung tersebut akan memperoleh royalti dari setiap pucuk SS2 yang diproduksi Uni Emirat Arab.  Menurut Silmy, skema tersebut lebih menguntungkan ketimbang Pindad membuka pabrik sendiri di Timur Tengah.

Soal kerahasiaan desain SS2, Silmy tak cemas. Seluruh desain SS2 sudah dipatenkan. Jika ada pihak yang membuat senapan serupa dengan SS2, Pindad bisa menuntut si pembajak. Pada Mei lalu, saat lomba tembak antar-angkatan darat di Australia, kerahasiaan SS2 hampir terungkap. Australia, Amerika Serikat, dan Inggris memprotes kemenangan telak TNI AD. Mereka mendesak SS2 dibongkar untuk melihat ada tidaknya kecurangan. Tentu saja tim TNI AD menolak.

Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Hanafi Rais   mendukung   upaya Pindad berekspansi luar negeri. Hanafi meminta Pindad menjaga betul hak cipta SS2. Politikus Partai Amanat Nasional itu tak mau karya Pindad tersebut malah dibajak pihak asing.

Baca juga:  Akmil Menerapkan Sistem Protokol Kesehatan Covid-19, dalam Setiap Kegiatan dan Proses Pendidikan

Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi, mengingatkan Silmy untuk memagari kerja sama dengan CAS. Tujuannya, agar CAS tidak keluar dari kontrak setelah mereka memperoleh ilmu pembuatan SS2.

Pindad tak berhenti merentangkan sayap. Setelah mengantongi kontrak dari CAS, Pindad menggandeng raksasa produsen alat militer dari Inggris, BAE Systems. Pada Kamis pekan lalu, Pindad meneken kerja sama untuk membangun divisi keamanan cyber. Pindad juga mengincar pembuatan tank amfibi dan tank kelas ringan BAE Systems.  Kami berharap mereka menjadi mitra strategis Pindad, kata Silmy

DELAPAN GENERASI

Sejak 2006, PT Pindad sudah memproduksi delapan jenis senapan serbu SS2. Semua punya kesamaan: menggunakan peluru berkaliber 5,56 milimeter. Keunggulan SS2 adalah minimnya entakan saat dipakai menembak. SS2 dapat memuntahkan peluru tunggal ataupun rentetan.

 SS2-V1

Panjang: 98,5 cm (popor terbentang) dan 74,2 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 46 cm

Berat: 3,95 kg (tanpa peluru) dar 4,31 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: sekitar 400 meter

SS2-V2

Panjang: 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 40,3 cm

Berat: 3,80 kg (tanpa peluru), 4,16 kg (peluru penuh)

Baca juga:  Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Upacara Penyambutan Kembalinya Satgas Gulbencal Yonkes 2 Kostrad

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 300 meter

 SS2-V4

Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 50 cm

Berat: 4,51 kg (tanpa pejuru), 4,51 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 600 meter

SS2-V5

Panjang: 75,5 cm (popor terbentang) dan 52,8 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 25,5 cm

Berat: 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 200 meter

SS2-V1 HB

Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 50 cm

Berat: 4,40 kg (tanpa pejuru), 4,76 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 500 meter

SS2-V2

Panjang: 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 40,3 cm

Berat: 4,20 kg (tanpa peluru), 4,56 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 300 meter

SS2-V4 HB

Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)

Panjang laras: 50 cm

Berat: 4,75 kg (tanpa peluru), 5,11 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 500 meter

 SS2-V5 A-1

Panjang: 85 cm

Panjang laras: 25,5 cm

Berat: 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)

Isi magasin: 30 peluru

Jangkauan tembak efektif: 200 meter

(Sumber: HU Koran Tempo)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel