Jombang( 15/10 ). Warga masyarakat Kecamatan Megaluh, khususnya Warga Desa Balonggemek pada Rabu, 14 Oktober 2015, telah melaksanakan Panen Raya Semangka bersama Tiga Pilar Kabupaten Jombang. Acara yang dipusatkan di Balai Desa Balonggemek tersebut di selenggarakan bersamaan dengan kegiatan sedekah Desa Warga setempat sekaligus menyambut Tahun Baru Islam 1437 H.
Begitu tiba di lokasi Bupati Nyono Suharli bersama Dandim 0814/Jombang Letkol Arm M.Haidir, Kapolres Jombang dan unsur Forpimda Kab. Jombang, langsung menuju sepetak lahan yang sudah disiapkan panitia untuk melakukan panen semangka secara simbolis. “Semoga para petani disini diberi sehat semua, rejekinya lancar, dijauhkan dari balak dan musibah, hasil pertaniannya selalu sukses,” kata Bupati sebelum memetik semangka yang sudah siap dipanen tersebut. Setelah Bupati beserta Forpimda Kab. Jombang melakukan pemetikan semangka secara simbolis, tanpa dikomando masyarakat setempat langsung menyusul turun ke lahan tersebut untuk mengambil semangka, karena sepetak lahan semangka siap panen tersebut disiapkan untuk dibagikan secara gratis.
Dandim Jombang mengapresiasi atas kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut ungkapan rasa syukur kita atas limpahan rejeki dari Allah SWT. “ Dengan acara ini menunjukan bahwa petani di Kecamatan Megaluh bisa mencari terobosan di dalam ketahanan pangan dikala musim kemarau, dengan menanam semangka yang nilai jualnya sangat bersaing, karena keuntungan menanam semangka sangat besar” tuturnya.
Komentar Dandim Jombang dikuatkan dengan Hadi Purwantoro selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang juga mengatakan bahwa musim kemarau di Kabupaten Jombang tidak semua membawa kesengsaraan. Karena di Kecamatan Megaluh pada musim kemarau malah mendapatkan berkah, karena keberhasilan para petani setempat dalam menanam semangka.Sedangkan harga jual semangka pun terbilang bagus.Rincian Luas lahan pertanian di Kecamatan Megaluh adalah 1400 Ha. Pada musim panen ini perhektar para petani dapat meraup puluhan juta rupiah. Apabila dihitung perhektar mampu menghasilkan 28 Ton, harga jual perkilo nya Rp.1700,-. Sehingga apabila dikalkulasi perhektar para petani mampu mendapatkan 47 Juta rupiah.
“Jadi kalau misalkan dipotong biaya produksi 20 juta perhektare maka perhektare nya para petani masih mendapatkan sisa 27 Juta Rupiah”, kata Kepala Pertanian Jombang yang disambut tepuk tangan para petani. ( Penrem 082/CPYJ )