
JAKARTA. tniad.mil.id,- Seorang warga Arso secara sukarela menyerahkan dua pucuk Senjata Otomatis MP 5 dan Pistol Revolver, beserta empat butir munisi Kaliber 9 Mm ke Pos Komando Utama (Kout), Satgas Yonif 725/Wrg di Kabupaten Keerom.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 725/WRG, Letkol Inf Hendry Ginting S.,S.I.P., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (13/6/2019).
Dikatakan Dansatgas, penyerahan senjata dan munisi tersebut dilakukan pada Rabu, (12/6/2019) dan diterima langsung oleh Wadansatgas, Mayor Inf Basuki Rahmat., S.Ag.
“Kalau melihat dari spesifikasi senjata dan pistol yang diserahkan, meski merupakan senjata rakitan yang dibuat dari tangan manusia namun memiliki efek yang sangat membahayakan. Apalagi senjata MP 5 yang mampu digunakan secara otomatis,” terangnya.
Dikatakan hendry bahwa penyerahan senjata secara sukarela yang dilakukan oleh warga tersebut merupakan buah hasil keberhasilan pembinaan teritorial (Binter) yang dilakukan Pos Kout kepada warga binaannya.
‘’Meski menjalankan tugas sebagai satuan pengamanan perbatasan di tengah masyarakat, seraya itu juga menciptakan kedekatan dan kemanunggalan prajurit TNI dengan rakyat,’’ ujarnya.
‘’Sasarannya untuk membangun kesadaran masyarakat tentang Bela Negara serta ikut bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban dilingkungannya,’’ tambahnya.
Melihat adanya potensi warga yang masih menyimpan berbagai senjata api, lanjut Dansatgas, pihaknya melakukan pendekatan dengan berbagai cara.
‘’Selain memberikan penyuluhan hukum secara rutin, bahkan Pos Kout melakukannya dengan mendatangi dari rumah ke rumah. Harapannya, pesan yang ingin disampaikan akan lebih mudah diterima dan di mengerti sehingga mereka memiliki kesadaran akan hukum,’’ tambahnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan keberadaan pos yang diterima masyarakat dalam memberikan rasa aman dan damai, maka dengan kesadaran penuh dan sukarela mereka bersedia menyerahkan senjata api yang masih disimpannya.
‘’Tekad Satgas, akan terus memberikan pengertian kepada masyarakat dalam rangka menumbuhkan kesadaran sehingga mereka percaya kepada Satgas dan secara sukarela mau menyerahkan senjata yang masih disimpannya,’’ tambahnya.
‘’Namun, semua itu tidaklah mudah dan bisa dilakukan secara instan, oleh karenanya melalui kegiatan teritorial inilah salah satu metode untuk menumbuhkan kepercayaan TNI kepada masyarakat perbatasan,’’ pungkasnya.
Keberhasilan anggota dalam menggalang masyarakat untuk menyerahkan senjata api rakitan yang dimilikinya secara sukarela, telah membuktikan bahwa keberadaan pos jajaran Satgas Yonif 725/Wrg mulai diterima dengan baik oleh masyarakat. (Dispenad).