JAKARTA, tniad.mil.id – Dalam upaya mencegah penyakit Malaria di perbatasan, Satgas Yonif Mekanis Raider 411/PDW Kostrad bersinergi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Merauke melaksanakan Fogging di Kampung Sota, Distrik Sota.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411/PDW Kostrad, Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya Distrik Eligobel, Merauke, Papua, Seni (9/12/2019).
Diungkapkan Dansatgas, cuaca dalam beberapa hari terakhir yang sudah mulai di guyur hujan di wilayah Kabupaten Merauke, membuat perkembangan nyamuk semakin meningkat, seperti halnya yang dirasakan oleh warga Kampung Sota yang tinggal di perbatasan RI-PNG.
“Untuk mencegah terjangkitnya Malaria, pada hari Minggu (8/12/2019), Tim Kesehatan Pos Sota dipimpin Letda Ckm Iwan Debri bersama Petugas dari KKP Kelas III Merauke dipimpin Koordinator Wilker KKP Sota, Frederikus Lefitar melaksanakan Fogging bersama ke rumah warga, kantor, dan tempat-tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk,” ujarnya.
“Berkeliling kampung, saling bahu-membahu melaksanakan Fogging yang difokuskan pada sekeliling dan bagian dalam rumah, dan serta tempat-tempat yang diduga menjadi sarang nyamuk, guna memberikan jaminan kepada warga di Kampung Sota terbebas dari penyakit Malaria,” jelas Rizky Aditya.
Tambahnya lagi, tak hanya Fogging, Tim Kesehatan Pos Sota dan Petugas KKP Kelas III Merauke juga memberikan himbauan kepada warga untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan di sekitar rumah dan sarana umum lainnya yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
“Mari kita bersama-sama untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Buang sampah pada tempatnya, dan jangan biarkan air menggenang di halaman rumah warga, karena berawal dari sinilah berkembangnya nyamuk berbahaya ini,” tandasnya.
Di tempat terpisah, salah seorang warga Kampung Sota Otnel Mbanggu (47), mengucapkan terima kasih kepada Satgas dan KKP Kelas III Merauke yang telah melakukan Fogging di kampungnya.
“Setelah dilakukan Fogging ini mudah-mudahan nyamuk yang ada akan berkurang, sehingga pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk tidak menjadi kekhawatiran bagi warga,”tuturnya.
Dirinya pun berharap, kegiatan seperti ini rutin dilakukan di wilayah mereka, apalagi pengetahuan warga tentang kesehatan masih terbilang minim.
“Bimbing dan ajarilah kami Pak untuk mencegah berkembangnya nyamuk ini. Hampir sebagian besar warga masih minim pengetahuan cara memberantasnya,” pungkasnya. (Dispenad)