Mojokerto ( 27/08 ). Gema suara handy talky yang berbunyi bersautan dalam lalu lintas komunikasi latihan Posko –I Korem 082/CPYJ, menyemarakkan suasana tahap tanggap darurat bencana alam yang terjadi hampir secara masif di wilayah Korem Mojokerto. Dalam skenario latihan diperanggapkan bahwa bencana banjir luapan B. Solo terjadi di wilayah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, yang telah menggenangi daerah pemukiman warga dan daerah pertanian serta daerah – daerah lain dan menimbulkan berbagai korban, baik jiwa manusia maupun harta benda masyarakat dan juga terganggunya berbagai fasilitas umum, sehingga atas keadaan yang sedemikian tersebut Gubernur Jatim menyatakan sebagai keadaan Tangap Darurat, dan menunjuk Danrem 082/CPYJ selaku Incident Commander ( IC ), yaitu pejabat yang harus memimpin tindakan dalam menanggulangi bencana secara terpadu dan sinergis dengan mengerahkan segenap unsur satuan yang tergabung dalam Satgas PRCPB Korem 082, baik dari unsur TNI, unsur Polri , unsur Pemda, BMKG, BPBD dan unsur Masyarakat .
“ Merpati . . . Citra . . Ganti “ , terdengar jawaban dari HT lainnya : “ Silakan Masuk dengan Merpati 2 C, dengan Merpati 2 D, Merpati 2 E ( jawaban berturut – berturut ), kemudian keluar kalimat perintah : “ Perhatikan untuk Merpati 2C, 2D dan 2 E, bahwa mulai sekarang saya nyatakan Rencana Operasi berubah menjadi Perintah Operasi “. Yang dimaksud Citra adalah Dan Satgas PRCPB Korem 082, Merpati 2C adalah Dandim Tuban, Merpati 2 D adalah Dandim Lamongan dan Merpati 2 E adalah Dandim Bojonegoro. Demikianlah sebagian komunikasi taktis dan bernilai strategis dalam berbagai tindakan dalam mengatasi jatuhnya korban jiwa manusia dan harta benda masyarakat, serta berbagai kerusakan fasilitas umum, dimana dalam cerita tersebut dikabarkan bahwa korban jiwa manusia di wilayah Tuban sebanyak 11 orang, di wilayah Lamongan sebanyak 47 orang dan diwilayah Bojonegoro sebanyak 45 orang, dan hampir disemua wilayah terdapat korban harta benda masyarakat juga terendamnya pemukiman dan daerah pertanian, serta kerusakan fasilitas umum, karena jebolnya Bendong Karang Nongko Bengawan Solo yang tidak mampu menahan deras debet air.
Sementara itu terlihat Kasiops Satgas PRCPB Korem 082 yang dijabat oleh Mayor Inf Agus Sudjiyanto tengah sibuk mengkoordinir dan mengendalikan pasukan Satgas yang harus melaksanakan tindakan dilapangan, dari mulai tindakan inventarisasi korban jiwa manusia dan pengamanan lokasi bencana yang melibatkan unsur Polri yang dimotori oleh Kasiintel Satgas Letkol Arm Haidir S.Ip, Kasiter Satgas yang dijabat oleh Letkol Arh Muharto C sibuk dengan urusan pengungsian dan pendistribusian bantuan, sementara Letkol Inf Made Parsin selaku Kasipers Satgas tengan sibuk mengurus pengerahan kesehatan, tenaga cadangan dan lain – lain, sehingga menambah ramainya gema Handy Talky yang berfungsi sebagai sarana komunikasi dalam latihan tersebut.
Membaiknya cuaca, telah mengurangi debet permukaan air serta kuat arus aliran Bengawan Solo, sehingga membuat banjir menjadi surut dan semakin mendukung penyelesaian tugas dari Satgas PRCPB Korem 082 dalam upayanya menanggulangi dampak bencana alam, sehingga pengurusan korban jiwa manusia maupun harta benda lebih dapat terselesaikan dengan baik, termasuk upaya memfungsikan kembali segala fasilitas umum yang terganggu selama keadaan darurat bencana, sehingga dengan perkembangan keadaan yang cenderung membaik, dan dilaporkan oleh Dansatgas PRCPB Korem 082 kepada Gubernur Jatim, sehingga Gubernur Jatim mengeluarkan keputusannya untuk mengakhiri keadaan Tanggap Darurat Bencana.
Demikian gambaran pelaksanaan suasana Tanggap Darurat Bencana dalam latihan Posko – I bagi Korem 082/CPYJ, “ Satuan Kami sangat beruntung dengan latihan Posko – I, khususnya kemampuan dan keterampilan Perwira Staf Korem 082/CPYJ dalam mengaplikasikan hubungan Komandan dan Staf, juga dalam upaya mensinergikan Protap atau SOP penanggulangan bencana yang disiapkan oleh TNI maupun Pemda, untuk memperoleh kesepahaman tindakan dilapangan dalam pelaksanaan tugas penanggulangan bencana alam di wilayah, dan dapat terasah ditingkatkan ditingkatkan, guna penyempurnaan pelaksanaan tugas dimasa yang akan datang, meski kita selalu berharap bahwa bencana itu tidak pernah terjadi “, demikian pernyataan Kolonel Inf Irham Waroihan S.Sos Danrem 082/CPYJ diakhir kegiatan latihan bersama segenap perwiranya di depan insan pers. ( Penrem 082/CPYJ )