Skip to main content
Berita Satuan

Tekad Damai di Manono, Ex-Combatan Serahkan Alat Perang Ke Satgas Indo RDB MONUSCO

Dibaca: 46 Oleh 03 Jul 2019Tidak ada komentar
Tekad Damai Di Manono, Ex-combatan Serahkan Alat Perang Ke Satgas Indo Rdb Monusco
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

JAKARTA. tniad.mil.id – Wujudkan tekad damai dan hidup rukun berdampingan, Ex-Combatan secara suka rela menyerahkan alat perang berupa dua pucuk senjata api, enam busur dan 12 anak panah kepada Satgas Indo RDB MONUSCO di Manono, Propinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Konga XXXIX-A RDB/ MONUSCO Kolonel Inf Dwi Sasongko, dalam rilis tertulisnya di Manono, Kongo, Rabu (3/7/2019).

Diungkapkan Dwi, senjata api yang diserahkan Ex-Combatan itu berjenis Arquebus 1458. Penyerahan tersebut berlangsung saat dirinya didampingi Head Of Office (HoO) Mr. Jacob Mogeni, melakukan kunjungan kerja di wilayah Combat Operation Base (COB) Manono, Propinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, Selasa (2/7/2019).

“Kemarin kita menerima senjata api, busur dan anak panah secara sukarela dari Ex-Combatan yang tinggal di Desa Lwakato, 20 Km dari COB Manono,” katanya.

“Ex-Combatan tersebut berasal Suku Twa dan Suku Bantu” Tambah Dwi.

Dijelaskan Dwi, penyerahan tersebut dikarenakan mereka ingin menciptakan kehidupan yang damai di wilayah Manono. “Ini wujud tekad mereka yang ingin menciptakan kedamaian,” katanya.

Baca juga:  Edukasi Cegah COVID-19, Yonkes-2 Kostrad Bagikan Masker Ke Warga

Hal ini juga ujar Dwi, tidak lepas dari peran personel Satgas Indo RDB yang rutin melaksanakan patroli dan menggelar berbagai kegiatan Civil and Military Coordination (CIMIC) di wilayah Desa Lwakato.

“Karena seringnya melakukan Patroli dan kegiatan CIMIC seperti menggelar pelayanan kesehatan gratis di wilayah Manono, membuat Ex-Combatan tersebut bersimpatik dan percaya kepada Satgas,” bebernya.

Dwi pun memaparkan asal mula penyerahan senjata perang oleh Ex-Combatan itu, berawal ketika beberapa waktu lalu, tim patroli Satgas yang dipimpin Kapten Pas Kurniawan Tuharea berhasil bertemu dengan kedua kepala suku yang pernah berperang. Yaitu Kepala Suku Twa, Mr. David Kulumba dan Kepala Suku Bantu, Mr. Darius.

“Komunikasi awal hingga terjadi penyerahan senjata perang berawal saat tim patroli kita bertemu Kepala Suku Twa dan Bantu,” ungkapnya.

Dari hasil pertemuan tersebut, lanjut Dwi, kedua kepala suku tersebut menyepakati akan menyerahkan senjata dan peralatan perang milik mereka kepada Satgas Indo RDB sekaligus menyatakan kembali hidup damai berdampingan antara kedua suku.

Baca juga:  Kodam XVIII/Kasuari Perluas Wilayah Serbuan Vaksinasi di Papua Barat

“Melalui pendekatan persuasif, mereka pun akhirnya sepakat akan menyerahkan senjata perang milik mereka kepada Satgas,” katanya.

Atas keinginan mereka tersebut, Dwi Sasongko pun langsung bergerak cepat dengan mengadakan kunjungan resmi ke wilayah COB Manono.

Kepada Ex-Combatan, Dwi sangat mengapresiasi niat mereka yang ingin hidup damai.

Ia pun berharap agar apa yang telah dilakukan Ex-Combatan tersebut dapat diikuti oleh Ex-Combatan lain, sehingga tidak ada lagi pertikaian antar suku di wilayah tersebut.

“Saya berharap ini, akan diikuti oleh Ex-Combatan yang lain, sehingga akan tercipta kedamaian yang hakiki di tanah Kongo,” pungkasnya.

Sementara itu Mr. David Kalumba menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Satgas Indo RDB MONUSCO atas upayanya untuk menciptakan kedamaian di Kongo. Khusus di wilayah Desa Lwakato.

“Kehadiran Satgas, sangat membantu warga untuk lebih hidup damai,” katanya.

Bukan hanya itu, dirinya pun mengapresiasi kegiatan-kegiatan CIMIC yang telah digelar Satgas di desanya. Ia berharap kegiatan CIMIC kedepan agar difokuskan pada pembangunan pasar tradisional serta diadakan proses pembelajaran dan pengenalan huruf alfabet kepada warga kedua suku yang ada di wilayahnya.

Baca juga:  Panglima TNI bersama 25 Panglima AB Asia Pasifik ikuti CHOD di Brunei

“Saya ingin kegiatan CIMIC difokuskan untuk mengajarkan warga khususnya anak-anak dalam hal pengenalan huruf Alfabet,” pintanya. (Dispenad).

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel