Skip to main content
Kodam VI/Mulawarman

Teroris kita tidak benci orangnya tetapi sifatnya

Dibaca: 96 Oleh 18 Mei 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Samarinda. Perwakilan Tokoh Agama/Masyarakat Kaltim yang merupakan Pembina Forum Kebangsaan Kaltim H. M. Jhos Tomo mengatakan bahwa kita harus selamatkan NKRI dari aksi terorisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan, agar bisa selalu terjalin persatuan dan kesatuan di negara Republik Indonesia yang sangat kita cintai.

“Teroris kita tidak benci orangnya akan tetapi membenci sifatnya yang sudah beralih ke faham radikal tidak sesuai dengan norma dan ajaran Agama Islam yang menyakiti dan membunuh sesama manusia dan saudara sendiri. Kita harus cinta negara karena negara adalah rumah kita yang harus kita jaga sampai dengan titik darah penghabisan,” ungkapnya.

Hal ini disampaikannya saat para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda se-Kaltim menggelar pernyataan sikap dan doa bersama di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Jalan Diponegoro, Senin (14/5/2018). Acara bertema “Mari Wujudkan Kaltim Terbebas Dari Aksi Terorisme” tersebut merupakan jawaban terhadap aksi terorisme yang terjadi belakangan ini di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga:  JANGAN PUAS DENGAN KETRAMPILAN YANG DIMILIKI

Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto mengatakan, kerusuhan di Lapas Salemba Mako Brimob menjadi pelajaran bagi kita bersama, karena di tempat yang sempit dan dijaga ketatpun para teroris masih bisa beraksi. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan pengawasan terhadap ancaman teror.

“Mari kita merapatkan barisan, menyatukan langkah untuk menjaga keamanan di bumi Kalimantan Timur sehingga terhindar dari aksi terorisme,” ajak Kapolda. Di bagian lain, Pangdam VI/Mlw Mayjen TNI Subiyanto mengingatkan agar pertemuan seperti ini jangan hanya menjadi kegiatan seremonial semata atau hanya menjadi slogan, namun benar-bvenar dapat dijadikan sarana pemersatu bangsa, yang tidak bisa terpecah oleh ancaman teror, bagaimanapun bentuknya. “Semua aparat terkait, mulai dari RT sampai dengan keatas agar dapat bersinergi menjaga keutuhan NKRI dari berbagai ancaman teror. Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan meningkatkan pemantauan terhadap perkembangan jaringan teroris di wilayah Kaltim, agar tidak kembali tumbuh dan berkembang,” tegas Pangdam.

Terkait Aksi Terorisme di Mako Brimob dan di Surabaya, Gubernur Provinsi Kaltim menyebutnya sebagai perbuatan yang sangat biadab. Ia mengajak para peserta dalam acara tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah Kaltim agar tidak muncul paham radikal. Pernyataan sikap dan doa bersama para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda se-Kaltim adalah:
1. Kami mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi di Mako Brimob dan Kota Surabaya. 2. Kami siap menjaga keutuhan NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika dengan berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami menolak dan melawan aksi terorisme dalam bentuk apapun di Bumi Etam Kaltim.
4. Kami siap menjaga kerukunan antar umat beragama demi terjalinnya toleransi dan hubungan yang harmonis antar umat beragama di Bumi Kaltim.
5. Kami siap mendukung TNI dan Polri untuk menanggulangi dan memberantas aksi terorisme dalam bentuk apapun, guna menjaga kondusifitas wilayah Kaltim yang aman dan damai. (Penrem 091/ASN)

Baca juga:  Kekompakan dan Kebersamaan Ciptakan Keberhasilan Dalam Pelaksanaan Tugas

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel