Skip to main content
Kodam III/Siliwangi

Tes Jalan Hasil TMMD, Pangdam Siliwangi dan Bupati Dedi Naik Motor Berboncengan

Dibaca: 9 Oleh 20 Okt 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Purwakarta – Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Herindra, menutup program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 97 Tahun Anggaran (TA) 2016 di Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Rabu (19/10/2016).

Program yang berjalan sekira satu bulan dengan biaya mencapai Rp 4 miliar itu telah berhasil membuka dan memperlebar jalan dari Desa Cileunca, Kecamatan Bojong, hingga Desa Sukajadi, Kecamatan Pondok Salam yang berjarak sekira 7,7 KM.

Selain itu program TMMD telah membantu beberapa program pemerintah lainnya seperti berbagai macam penyuluhan, pembangunan sarana dan prasarana, pembuatan masjid, hingga sunatan massal.0szcn0au

“Yang perlu kita jaga adalah semangat gotong royong dan hasil yang kita telah bangun agar usianya panjang juga dinikmati oleh masyarakat,” jelas Herindra.

Pihaknya berharap, program TMMD yang kini resmi ditutup bisa dievaluasi secara menyeluruh agar pada program selanjutnya bisa lebih baik. “TMMD ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu dengan dana yang minim kita bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal,” katanya.

Di tempat yang sama Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, jalan baru tersebut akan mempersingkat waktu dari Kecamatan Bojong menuju Kecamatan Pasawahan dari semula 1,5 jam waktu normal menjadi sekira 20 menit.eaxficq0

Baca juga:  Semarakkan Bulan Kemerdekaan RI, Denkavkud Gelar Kirab Merah Putih

Menurut Dedi, pola pembangunan TMMD sangat efektif karena bisa mengefisiensikan anggaran hingga 40%. Selain itu pola seperti ini pun biasanya akan melebih target awal karena tidak terpatok pada perencanaan dan juga keterlibatan masyarakat yang nantinya akan merasakan hasil dari pembangunan tersebut.

“Kalau menggunakan jasa pihak ketiga misal anggaran Rp 100 juta terserap hanya Rp 70 juta karena ada biaya umum dan keuntungan. Belum lagi perencanaan 1 KM akan selesai 1 KM juga. Berbeda dengan pola gotong royong seperti ini. Kita anggarkan hanya untuk barang, sementara tenaga sumbangan TNI dan warga. Belum lagi kalau rencananya 1 KM tapi di depannya masih ada 200 meter pasti disikat juga karena warga merasa memiliki dan yang akan memanfaatkannya,” beber Dedi.

Usai menggelar upacara penutupan, Pangdam Herindra dan Bupati Dedi meninjau hasil pembangunan jalan yang dikerjakan selama satu bulan. Dalam peninjauan tersebut Herindra lebih memilih membawa motor sendiri dibanding dibonceng oleh bawahannya. Tidak hanya itu Herindra mengajak Dedi untuk menaiki motor bersama.

Baca juga:  Terjadinya Pelanggaran Karena Kurangnya Komunikasi Antara Atasan Dengan Bawahan

cbuxq9u2

 Sumber: Tri Ispranoto – news.detik.com

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel