JAKARTA, tniad.mil.id- Komandan Rindam XII/Tpr Kolonel Inf Lucky Avianto, S.I.P., M.Si., secara resmi membuka latihan Pratugas Operasi Satgas Yonif 645/Gty TA. 2022, bertempat di Lapangan Mako Yonif 645/Gty, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Selasa (18/1/2022).
Dalam keterangan tertulis Rindam XII/Tanjungpura, latihan ini akan dilaksanakan selama 12 hari yang mengusung tema “Satuan Tugas Yonif 645/Gty Kodam XII/Tpr Melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Darat RI-Malaysia di Wilayah Kalbar Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan menguji kesiapan operasi Satgas Yonif 645/Gty dalam melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan antara RI dengan Malaysia di wilayah Kalimantan Barat agar berhasil dan berdaya guna.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.I.P., M.M., dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danrindam menyampaikan bahwa Yonif 645/Gty disiapkan untuk melaksanakan tugas operasi Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia, yang nantinya akan menggantikan Satgas Yonif Mekanis 643/Wns yang akan purna.
Lebih lanjut dijelaskan, permasalahan daerah perbatasan darat RI – Malaysia khususnya di wilayah Kalimantan Barat cukup kompleks, tidak hanya masalah tapal batas Negara tetapi juga ada masalah lain seperti penyelundupan Narkoba, Pelintas batas illegal, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
“Ini menuntut kesiapsiagaan para prajurit Satgas Yonif 645/Gty yang akan bertugas, untuk bisa membantu menanggulangi serta menyelesaikan persoalan yang dihadapi dengan baik sesuai prosedur yang berlaku. Untuk menjawab tantangan tugas tersebut maka Kodam XII/Tpr melalui Rindam XII/Tpr membekali setiap prajurit yang terlibat dalam Operasi Satgas Yonif 645/Gty dengan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan tugas yang akan dihadapi,” ujarnya.
Selama mengikuti Pratugas, papar Pangdam, para prajurit akan menerima pembekalan materi pengetahuan yang berhubungan dengan pelaksanaan penugasan di perbatasan dan untuk materi keterampilan dilaksanakan dengan metode gladi lapang khususnya dengan materi aplikasi dari seluruh materi yang sudah diberikan baik teori maupun praktek. Latihan pratugas dilaksanakan guna mengukur tingkat kemampuan serta keterampilan yang sudah dilatihkan pada tahap latihan sebelumnya dengan medan latihan yang mendekati daerah operasi sebenarnya.
Sementara itu, Danrindam XII/Tpr menyampaikan bahwa penugasan operasi merupakan sebuah kehormatan, kepercayaan dan kebanggaan. Oleh sebab itu, agar dalam pelaksanaan tugas operasi Pamtas nanti dapat berhasil, maka diselenggarakanlah latihan pratugas ini.
“Laksanakan latihan ini dengan penuh rasa tanggung jawab, disiplin, loyalitas, dan profesional. Pedomani dan yakini bahwa latihan itu penting. Ingat, kehormatan satuan yang harus kalian jaga, sebab keberhasilan kalian dalam melaksanakan tugas di wilayah perbatasan nanti merupakan salah satu tolok ukur terhadap keberhasilan Pembinaan Satuan di Kodam XII/Tpr,” ungkap Danrindam.
Ia pun mengingatkan bahwa perbatasan merupakan pintu gerbang negara yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan serius bagi kedaulatan sebuah negara sehingga perlu dilakukan upaya memperkuat penjagaan dan pengamanan di perbatasan.
Di hadapan seluruh prajurit Yonif 645/Gty, Danrindam mengatakan bahwa mereka nantinya akan dibekali dengan berbagai macam materi meliputi kemampuan taktik dan teknik bertempur, kemampuan binter, kemampuan intelijen dan hukum yang sesuai dengan Standard Operation Procedure (SOP) yang tertuang dalam Buku Petunjuk Teknis Latihan Pratugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia.
Kemampuan tersebut, tambahnya, harus terintegrasi dengan baik secara perorangan maupun satuan, sehingga Satgas Pamtas Yonif 645/Gty berangkat ke daerah operasi dengan kepercayaan diri yang tinggi dan tidak ada keraguan dalam berpikir dan bertindak. Setiap prajurit yang nantinya melaksanakan tugas Operasi Pamtas ini harus pintar dan cerdas dalam menjaga perbatasan, jaga kekompakan, koordinasi yang baik dengan aparat setempat sehingga batas kedaulatan Bangsa dan Negara dapat terjaga dengan baik.
“Keberadaan kalian di daerah perbatasan nanti harus berdampak, harus ada manfaatnya dan harus ada artinya bagi kehidupan masyarakat. Sesuai dengan 7 perintah harian Kasad, yang salah satunya adalah TNI harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat, apapun kesulitannya kalian harus jadi solusi,” tegas Kolonel Inf Lucky Avianto.
Sebagai Wadanlat, ia juga berpesan agar selama melaksanakan latihan, seluruh prajurit harus selalu waspada dan jangan lengah serta hindari pelanggaran – pelanggaran yang nantinya akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan satuan. Seluruh prajurit harus menganggap bahwa latihan ini adalah tugas operasi di medan yang sebenarnya, dengan demikian tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai. (Dispenad).
