JAKARTA, tniad,mil.id – Untuk meningkatkan perekonomian warga di perbatasan sekaligus menjaga pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat di wilayah perbatasan RI-RDTL, Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 3/105 Tarik menggelar penyuluhan budidaya ayam potong.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim S.I.P.,M.Tr.(Han)., dalam keterangan tertulisnya di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (12/1/2021).
Dijelaskannya, minat masyarakat yang tinggi akan kebutuhan ayam potong tersebut dimanfaatkan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 3/105 Tarik melalui program pembudidayaan ayam potong sebagai peluang untuk membantu menguatkan kondisi perekonomian masyarakat perbatasan.
“Keberhasilan Pos Haslot melakukan budi daya ayam potong sebanyak dua kali menjadi pendorong untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, “ ujarnya.
Diungkapkannya, bahwa misi yang diberikan oleh pimpinan kepada Satgas Yonarmed 3/105 Tarik salah satunya sedapat mungkin berupaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan melalui cara-cara yang kreatif dan dapat berinovasi sesuai potensi yang ada di wilayah penugasan.
Secara teknis, banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan ayam potong agar dapat menghasilkan ayam potong yang berkualitas. Diantaranya, pemilihan bibit unggul, pemilihan pakan yang baik, cara mengatasi penyakit, teknik pemeliharaan sampai dengan menentukan usia ayam potong yang siap dikonsumsi. Inilah yang mendorong anggota Satgas dari Pos Haslot untuk melaksanakan penyuluhan ini sebagai wujud menjabarkan penekanan pimpinan.
“Pos Haslot sudah dua kali melakukan ternak ayam potong ini, yang pertama 200 ekor kemudian ternak lagi 300 ekor dan keduanya berhasil. Keberhasilan ini yang ingin kami bagikan kepada masyarakat. Supaya masyarakat bisa budidaya ayam potong sendiri, tentunya hasilnya akan menguntungkan,” ucap Dansatgas.
“Masyarakat Desa Alas Selatan umumnya bermata pencaharian sebagai petani yang mengandalkan cuaca atau musim, mudah-mudahan berternak juga bisa menjadi salah satu alternatif pilihan mata pencaharian yang dapat diandalkan saat menunggu musim tanam tiba. Lagi pula budidaya unggas satu ini mudah bahkan prospeknya juga sangat menjanjikan karena konsumsi daging ayam yang terus-menerus meningkat, dan secara tidak langsung mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Evren Nahak Mauk (68) salah satu warga yang mengikuti penyuluhan sangat antusias untuk belajar berternak ayam potong kepada personel Satgas Yonarmed 3/105 Tarik.
“Betul Pak, cara ternaknya ternyata mudah, hasilnya pun menguntungkan dan bisa menghidupi kebutuhan hidup keluarga kami sehari-hari juga,” tukasnya. (Dispenad)