Skip to main content
Dinas Penerangan

TNI Dan USPACOM Gelar Latihan Bersama “Gema Bakti 2017”

Dibaca: 108 Oleh 05 Sep 2017Januari 23rd, 2018Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

TNI AD – Jakarta. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan United State Pacific Command (USPACOM) melaksanakan gelar Latihan Bersama “Gema Bakti 2017” yang dibuka secara resmi oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Nurhidayat bersama Wakil Komandan Hawaian National Guard Brigadier General Kenneth Siro Harra, di Ballroom Hotel Ritz Carlton Jakarta, Senin (4/9/2017).

Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Nurhidayat dalam sambutannya menyampaikan bahwa bidang maritim telah berkembang menjadi semakin kompleks dengan lebih banyak ketidakpastian, situasi termasuk di wilayah Asia Pacific. “Kita menyadari bahwa keamanan nasional dan kawasan telah dan akan terus dipengaruhi dan berhadapan dengan kompleksitas dan ketidakpastian situasi,” katanya

2a__8_

“Hal ini agar senantiasa kita siap dan mampu merespon dalam menghadapi segala situasi termasuk bencana alam, disaat negara maupun kawasan meminta Angkatan Bersenjata untuk menanganinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Waasops Panglima TNI Laksamana Pertama TNI Nurhidayat mengatakan bahwa Latihan Bersama Gema Bakti tahun 2017 ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antara unsur-unsur TNI dan USPACOM tentang penanggulangan bencana, bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang kerja sama sipil dengan militer dan militer dengan militer pada operasi bantuan bencana dan ditambahkan dengan aspek komponen keamanan maritim.

Baca juga:  Kasad Tinjau Pembuatan Bio Gas Dari Limbah Kotoran Sapi di Pangkalan Bun Kalteng

Sementara itu, Wakil Komandan Hawaian National Guard Brigadier General Kenneth Hara mengatakan bahwa Latihan Gema Bhakti 2017 merupakan pelatihan gabungan dari beberapa organisasi yang berbeda, dimana militer dan sipil akan bekerja bersama-sama dalam bidang kemanusiaan, untuk merencanakan skenario tanggap darurat bencana yang bisa terjadi kapan saja.

Brigadier General Kenneth Hara menyampaikan bahwa pelatihan kali ini akan menggabungkan banyak organisasi yang berbeda seperti militer, organisasi kemanusiaan dan sipil yang akan bekerja sama untuk merencanakan tanggapan terhadap skenario mengenai bencana alam, yang dapat terjadi kapan saja di Asia Tenggara. “Kami juga menambahkan komponen maritim ke latihan tahun ini dan merencanakan operasi militer yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

“Gema Bakti 2017” yang diselenggarakan selama 10 hari, dimulai pada hari Senin (4/9/a017) dan berakhir pada hari Kamis (14/9/2017) di Jakarta-Indonesia mengambil tema ” On Maritime Security And Humanitarian Assistance/Disaster Relief” yang melibatkan 76 peserta, terdiri dari 39 personel TNI (Mabes TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU) dan 37 personel Tentara Amerika Serikat Pacific Command, adalah latihan bersama yang diselenggarakan oleh Kepala Staf Gabungan dan Staf Latihan antara TNI dengan USPACOM.

Baca juga:  Panglima TNI : Jadikan Kebersamaan TNI dan Polri Sebagai Denyut Dalam Pengabdian

Tujuan latihan Gema Bakti 2017 adalah Pertama; Untuk meningkatkan koordinasi kemampuan militer Indonesia dengan Amerika Serikat serta unsur pemerintah, termasuk organisasi non pemerintah lainnya. Kedua; Mengatur dan mengintegrasikan pemberian dukungan militer bagi negara yang terkena dampak bencana ke dalam MNCC ( Multi-National Coordination Center). Ketiga; Meningkatkan pengembangan profesional melalui perencanaan operasional HADR ( Humanitarian Assistance /Disaster Releif atau Bantuan Kemanusiaan Penggulangan Bencana) bilateral sesuai dengan metode penanggulangan bencana internasional.

Sedangkan sasaran latihan diantaranya Pertama; Membangun kemampuan militer Indonesia dan Amerika Serikat dalam menghadapi tantangan melalui misi tanggap kemanusiaan. Kedua; Penanggulangan bencana dengan penyempurnaan interropabilitas dan respon latihan bersama. Ketiga; Meningkatkan perencanaan operasional secara bersama untuk memberikan dukungan militer yang efektif dikawasan regional guna melindungi kepentingan umum, meningkatkan koordinasi peran militer dan mendukung badan pemerintah serta organisasi non pemerintah lainnya. Keempat; Meningkatkan kemampuan dalam peran pendukung untuk mengatasi insiden kejahatan Transnasional, Terorisme, Humanitarian Assistance Disaster Releif dan Keamanan Maritim.

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel