Skip to main content
Berita Satuan

TNI perketat pengamanan di lokasi aliran lahar

Dibaca: 22 Oleh 19 Feb 2014Februari 24th, 2014Tidak ada komentar
TNI Angkatan Darat
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Selasa, 18 Februari 2014 10:42 WIB | 1730 Views Kediri (ANTARA News) – Aparat TNI memperketat pengamanan di lokasi aliran lahar di Kabupaten Kediri, sebab dinilai membahayakan, kata Komandan Kodim 0809 Kediri Letkol Infanteri Heriyadi di Kediri, Selasa.

“Kami terus sosialisasi dan setiap hari melakukan cek lokasi. Kami monitor terutama di jalur lahar, kami imbau agar jangan dulu (mengambil pasir),” katanya.

Ia menyebut di sejumlah aliran lahar, aktivitas penambangan pasir sudah mulai terjadi. Hal ini bisa membahayakan, terlebih lagi saat curah hujan cukup tinggi.

Lahar dingin bisa saja menerjang, membawa material aliran lahar seperti pasir dan batu. Bahkan, mampu membawa batu dengan ukuran besar.

Ia mengatakan, saat ini fokus anggota TNI adalah penangaan fisik dan nonfisik. Anggota diturunkan untuk membantu proses perbaikan pascaerupsi Gunung Kelud (1.730 mdpl) yang ada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Ia menilai penanganan pascaerupsi cukup berat, khususnya mengantisipasi korban akibat aliran lahar dingin.

Baca juga:  TNI-Polri Jaga Ketat Kawasan Senayan Jelang Pembukaan KTT OKI

Untuk saat ini, kata dia, anggotanya sudah mulai melakukan pendataan tentang kerusakan akibat erupsi Gunung Kelud dan titik-titik untuk pengamanan. Untuk titik pengamanan difokuskan di aliran lahar yang ada di Kabupaten Kediri.

Ia berharap, status Gunung Kelud bisa menjadi lebih stabil, bahkan turun, agar lebih memudahkan anggota TNI dalam melakukan pendataan.

Di areal Gunung Kelud, terdapat 11 kantung lahar yang terbagi di Kabupaten Kediri dan Kabupaten Blitar.

Jalur lahar di Kabupaten Kediri antara lain kantong lahar I Kali Konto di Desa Badas, Kecamatan Pare, dengan sisa kapasitas tampung 680.000 meter kubik dan kantong lahar II Kali Konto di Desa Pare Lor, Kecamatan Kunjang sisa kapasitas tampungnya adalah 400.000 mete kubik.

Selain itu, kantong lahar I Kali Serinjing di Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu sisa kapasitas tampungnya 254.290 meter kubik, dan kantong lahar II Kali Serinjing di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu sisa kapasitas tampungnya 138.833 meter kubik.

Kantong lahar Kali Ngobo Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, sisa kapasitas tampungnya adalah 1.672.500 meter kubik, dan yang penuh adalah kantong lahar Kali Sukorejo di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten.

Baca juga:  Panglima TNI : Rakyat Sumber Kekuatan TNI

Sementara itu, di Kabupaten Blitar, kantong laharnya antara lain di Kali Badak, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, sisa kapasitas tampungnya adalah 5.439.542 meter kubik, kantong lahar II Kali Badak, di Desa Jagoan, Kecamatan Ponggok, sisa kapasitas tampungnya adalah 1.587.500 meter kubik.

Kantong lahar I Kali Putih Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, sisa kapasitas tampungnya adalah 2.577.185 meter kubik, dan kantong lahar II Kali Putih di Desa Menjangankalung, Kecamatan Garum, dan terakhir adalah Kantong Lahar Kali Semut, Desa Soso, Kecamatan Gandusari, dengan sisa kapasitas tampung 1.572.260 meter kubik. (Editor: Fitri Supratiwi)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel