
PALU, tniad.mil.id – Memasuki hari ke-11 pasca bencana gempa bumi dan tsunami yang menerjang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng), para prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) masih terus melakukan pencarian dan evakuasi korban, baik yang masih hidup maupun sudah meninggal dunia.
Salah satu lokasi pencarian dan evakuasi korban yang dilakukan oleh prajurit TNI Kogasgabpad yaitu Perumahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Sulteng yang mengalami kerusakan sangat parah akibat guncangan gempa bumi beberapa waktu lalu.
Di lokasi Perumahan Balaroa, Kogasgabpad menerjunkan 249 personel dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya (WSJ) Divisi 3 Kostrad.
Komandan Yonif (Danyonif) Para Raider 432/WSJ, Mayor Inf Gustiawan yang memimpin anak buahnya dan bertanggung jawab di sektor perumahan tersebut, Selasa (9/10/2018) mengatakan, pencarian korban di reruntuhan Perumahan Balaroa sangat menyulitkan, karena banyaknya puing-puing bebatuan yang hancur total akibat gempa bumi 7,4 skala richter itu.
“Pencarian yang dilakukan selama 11 hari oleh TNI dibantu Basarnas dan relawan beserta warga setempat, berhasil menemukan 188 korban meninggal dunia. 188 jenazah tersebut terdiri dari 150 dewasa dan 38 anak-anak,” ujarnya.
Ditambahkan Gustiawan, pencarian dan evakuasi korban di Perumahan Balaroa dibantu 13 unit alat berat milik TNI, yang terdiri dari 11 unit excavator dan dua unit bulldozer.
“Alat berat tersebut sangat membantu TNI, Basarnas, relawan, dan warga masyarakat setempat dalam mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban di bawah reruntuhan bangunan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, di sektor Balaroa yang menjadi wilayah tanggung jawabnya, para personel TNI dibagi menjadi dua tim, yaitu tim pencarian-evakuasi korban dan tim pengamanan, yang bertugas mengamankan sektor perumahan Balaroa. Hal itu untuk mengantisipasi dan menjaga agar tidak terjadi tindakan kriminal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab di sektor perumahan Balaroa.
“Beberapa hari lalu, tim pengamanan berhasil menangkap tiga orang pelaku pencurian di perumahan yang ditinggal mengungsi oleh penghuninya tersebut,” ungkapnya.
“Para pencuri menyamar menjadi warga setempat dan mengambil barang-barang dari rumah kosong. Belum sempat melarikan diri, para pencuri berhasil diamankan personel TNI. Selanjutnya pelaku diserahkan kepada Polsek Palu,” tutup Gustiawan.