Skip to main content
Dinas Penerangan

Wakasad : Binter Bukanlah Upaya Pengembalian Dominasi Militer Atas Sipil

Dibaca: 399 Oleh 21 Sep 2016Tidak ada komentar
#TNIAD #TNIADMengabdiDanMembangunBersamaRakyat

Binter bukanlah merupakan upaya pengembalian dominasi militer atas sipil (perpanjangan alat penguasa) sebagaimana persepsi yang berkembang di sebagian masyarakat saat ini. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI  M. Erwin Syahfitri sebagai Keynote Speaker pada acara seminar nasional Pembinaan Teritorial (Binter) di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu (21/9).

Disampaikan Wakasad, bahwa Binter merupakan wujud penggunaan kekuatan matra darat yang digelar berdasarkan sistem pertahanan dengan menggunakan titik-titik kuat selaku kekuatan matra darat yang harus selalu dibangun dan disiapkan sedini mungkin sebagai upaya pertahanan negara di darat yang bersifat semesta. Kemanunggalan TNI-Rakyat merupakan roh kekuatan pertahanan teritorial dalam rangka menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.

Binter sebagai salah satu fungsi utama TNI AD diselenggarakan secara profesional sebagai bagian dari panggilan tugas untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Penyelenggaraan Binter secara konstitusional merupakan amanat penyelenggaraan pertahanan negara di darat berdasarkan kesepakatan bangsa yang memiliki legitimasi yang kuat dan mendasar.

Baca juga:  Kasad Menyematkan Bintang Kehormatan Kartika Eka Paksi Utama kepada Panglima AD Brasil

Dalam implementasinya Binter dilaksanakan TNI AD secara profesional tetap mengedepankan kepentingan politik negara yang mengacu pada nilai dan prinsip demokrasi, supremasi sipil, Hak Asasi Manusia (HAM), ketentuan hukum nasional dan ketentuan hukum internasional yang sudah diratifikasi serta dukungan anggaran belanja negara yang dikelola secara transparan dan akuntabel, dengan tetap memegang teguh Jati Diri TNI.

“Pelaksanaan Binter harus dapat diukur, dipertanggungjawabkan dan dirasakan manfaatnya secara nyata, aktual dan factual bagi kepentingan aspek kesejahteraan dan pertahanan yang memegang teguh prinsip-prinsip penyelenggaraan pertahanan negara”, jelas Wakasad.

Seminar nasional Binter di Universitas Brawijaya merupakan yang ke dua kalinya dilaksanakan oleh TNI AD, setelah tahun lalu dilaksanakan di kampus Universitas Indonesia Jakarta dengan pelaksana penyelenggara Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad). Seminar dibuka oleh Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S.,  didampingi Wakasad, dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh 400 peserta dari Personil TNI dan Polri, pejabat dan karyawan dari Lembaga dan Kementerian, Wartawan, Ormas, Mahasiswa Universitas Negeri dan Swasta.

Baca juga:  Tak Terbendung, Ribuan warga tonton aksi helikopter Penerbad Hingga Drama Kolosal Palagan Ambarawa

Tujuan diselenggarakan seminar Binter antara lain untuk menyamakan persepsi, pola pikir yang komprehensif, obyektif dan cara bertindak profesional, proporsional para penggiat pembinaan teritorial, menyusun draf regulasi yang menjabarkan tentang tugas pokok TNI AD pada UU No 34 Tahun 2004 khususnya pada OMSP No 9 tentang membantu pemerintah di daerah dan Menyampaikan konsep blue print Sistim Pertahanan Semesta (Sishanta) yang tangguh untuk dapat dipedomani oleh seluruh komponen bangsa untuk diaplikasikan. (Dispenad)

Kirim Tanggapan

made with passion and dedication by Vicky Ezra Imanuel