Warga perbatasan Indonesia-Papua Nugini kembali menyerahkan 1 (satu) pucuk senjata api laras panjang standar jenis Mouser beserta 6 (enam) butir amunisi dengan kaliber 7,62 mm kepada aparat Satgas Yonif Mekanis/516, di Kabupaten Keroom, Papua, Senin (10/4/2017).
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pengamanan perbatasan RI-PNG Yonif Mekanis 516/CY Letkol Inf Lukman Hakim mengatakan, penyerahan senjata itu dilakukan oleh AN (53) dan MW (47) kepada Kapten Inf Chandra J. M Perwira Seksi (Pasi) Intelijen Satgas Yonif Mekanis 516/CY Senin siang. “AN dan MW merupakan mantan anggota kelompok anti pemerintah di wilayah perbatasan Papua-Papua Nugini,” ujarnya.
Menurut Dansatgas, penyerahanan senjata api itu merupakan wujud dari pembinaan teritorial yang lebih mengedepankan pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan. Masyarakat mulai sadar dan mengerti tentang hukum dan pentingnya keamanan dan ketertiban di lingkungannya. “Dengan kesadaran sendiri warga menyerahkan 1 (satu) buah senjata laras panjang standar jenis Mouser dan amunisi aktif,” ungkapnya.
“Penyerahan senjata ini menunjukkan bahwa prajurit berhasil mengambil hati rakyat lewat pembinaan teritorial. Kami akan terus melaksanakan berbagai upaya dalam menciptakan situasi yang aman, damai dan tenteram di tanah Papua, khususnya di wilayah Keerom,” lanjut Letkol Inf Lukman Hakim.
Letkol Inf Lukman Hakim menghimbau kepada warga yang masih menyimpan senjata dan amunisi, agar segera menyerahkannya ke pihak aparat TNI/Polri atau langsung ke Satgas. “Memegang dan menyimpan sejata secara ilegal adalah perbuatan yang melanggar hukum dan ada sanksinya,” himbaunya.