JAKARTA, tniad.mil.id- Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 413 Kostrad menerima satu pucuk senjata rakitan jenis laras pendek kaliber 5.56 mm secara sukarela dari warga Kampung Sanggaria Distrik Arso.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif MR 413/Bremoro Kostrad, Mayor Inf Anggun, S.H., M.Han, dalam keterangan tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (19/11/2020).
Diungkapkan Dansatgas, empat bulan penugasan di perbatasan RI-PNG Sektor Utara Papua, Satgas terus melakukan berbagai kegiatan sosial untuk masyarakat Papua.
“Seperti pengobatan gratis, khitanan massal, karya bakti pembangunan gereja, dan berbagai kegiatan teritorial lainnya, membuat warga bersimpatik,” ujarnya.
Berbekal kemampuan Teritorial yang didukung dengan naluri Intelijen dan Operasi Tempur kata Dansatgas, personel Satgas l Yonif MR 413 Kostrad terus membuktikan kemampuannya dalam merebut hati rakyat.
“Berkat kedekatan dan hubungan baik ini pula, menyadarkan salah satu warga berinisial R (39) warga Kampung Sanggaria untuk menyerahkan satu pucuk senjata rakitan miliknya kepada Pos Kout KM 31 pada Selasa lalu,” jelasnya.
“Menurut penuturan R, dirinya telah lama menyimpan senjata itu sejak tahun 2014 silam. Alasan menyimpan senjata tersebut karena pada masa itu masih marak terjadinya konflik di Kampung tersebut,” sebutnya.
Anggun pun mengapresiasi keberhasilan prajuritnya yang telah menerima senpi ini dari masyarakat secara sukarela.
“Ini salah satu wujud keberhasilan Satgas, berbekal kemampuan Teritorial mampu mendapatkan senjata secara sukarela dari masyarakat. Ini yang kita harapkan bersama semoga dapat ditiru oleh Pos Satgas lainnya,” katanya.
Di tempat terpisah, Danpos Kout KM 31, Kapten Inf Hervin Rahadian Jannat yang menerima senjata rakitan langsung dari R mengatakan bahwa penyerahan tersebut dilakukannya atas dasar sukarela karena kedekatannya dengan Pos Kout KM 31.
“Kedekatan kami berawal dari kegiatan pengobatan yang dilakukan secara door to door di Kampung Sanggaria. Kala itu ibunya mengalami sakit malaria yang telah dideritanya selama 1 bulan dan belum menunjukkan kesembuhan.
“Setelah diberikan pengobatan secara rutin, ibunya pun sembuh total dan tidak merasakan sakit malaria lagi,” imbuh Hervin.
Mengetahui Ibunya mendapatkan perawatan dari personel Pos Kout KM 31 sambung Hervin, yang bersangkutan merasa tersentuh dan berterima kasih kepada Satgas.
“Kemudian ia datang ke pos dan menginformasikan bahwa ia masih menyimpan senjata rakitan jenis laras pendek kaliber 5.56 mm dan sudah lama ingin menyerahkan kepada pihak yang berwajib,” tandasnya.
“Setelah kami sarankan untuk diserahkan, akhirnya ia mau menyerahkannya secara sukarela,” ucap Hervin.
Sementara itu, R menyampaikan, penyerahan senjata ini murni dari hati dan kesadarannya yang selama ini telah banyak melihat bantuan Satgas kepada masyarakat.
“Saya serahkan senjata rakitan yang telah lama disimpan, dan percayakan penyerahannya kepada Bapak Satgas yang telah tulus berbuat terbaik kepada masyarakat Kampung Sanggaria khususnya yang pernah merawat ibunda kami saat mengalami sakit malaria,” tuturnya. (Dispenad)