Beberapa waktu lalu, simbol-simbol PKI (Partai Komunis Indonesia) kembali muncul di acara perayaan HUT Kemerdekaan RI di wilayah Jawa Timur dan daerah lainnya di Indonesia. Untuk itu, Komandan Korem 061/Sk Bogor Kolonel Inf Fulad menekan anakan kewaspadaan terhadap paham komunis gaya baru.
Beberapa waktu lalu disejumlah daerah muncul lambang-lambang PKI. PKI Tidak akan mungkin merubah paham Pancasila, kalau itu terjadi pasti rakyat akan marah. Tetapi sekarang ini sendi-sendi kehidupan dimasyarakat mulai disusupi dengan berbagai pengaruh. Yang saya maksud dengan PKI gaya baru itu, PKI tidak memakai kekerasan dalam melemahkan negara tetapi memakai cara-cara doktrin, kata Fulad usai merayakan HUT ke-66 Korem 061/Suryakancana Bogor, di Aula Suryakancana Makorem, Kota Bogor, Selasa, tanggal 1 September 2015.
Lebih lanjut Fulad mengatakan, masyarakat Indonesia tidak mau terulang kembali dengan sejarah kelam yang dilakukan oleh kelompok komunis. Untuk itu, TNI tidak akan lengah dalam mendeteksi paham-paham komunis di tanah air terlebih di bawah wilayah naungan Korem 061/Sk Bogor.
Untuk mendeteksi komunis gaya baru, Fulad menekankan kepada seluruh anggota dan prajurit di lapangan untuk lebih mewaspadai semua itu, termasuk jika menemukan simbol-simbol atau pamlet PKI di wilayah. Tidak boleh ada simbol-simbol PKI terlebih ditempat umum, segera kita bereskan. Karena kalau itu dibiarkan rakyat pasti akan marah, dan kalau rakyat marah TNI sulit mengendalikan, makanya cegah sedini mungkin, termasuk masyarakat juga harus aktif melaporkan kepad aaparat jika menemukan hal-hal tersebut, ungkapnya.
Fulad juga mengatakan, komunis gaya baru juga berupaya untuk melakukan pelemahan terhadap kekuatan negara seperti TNI dan Polri sehingga terjadi bentrokan seperti halnya yang terjadi di Sulawesi Barat beberapa waktu lalu dengan cara mengadu domba di tingkat bawah. Setelah adanya kejadian di Sulawesi Barat, kami langsung mengumpulkan para Dansat untuk memonitor terhadap anggotanya, tidak boleh kejadian didaerah lain terus disini juga terjadi, itu tidak boleh. Dan Alhamdulillah disini kondusif, jelasnya.
Ia juga bersyukur kejadian-kejadian diluar dapat dieliminir diwilayahnya, Fulad juga menakankan kepada jajarannya akan pentingnya silaturahim, menjaga sopan santun dan etika. Seperti halnya di Yonif 315/ Garuda yang mayoritas anggotanya masih berusia muda, kami membuat jadwal dengan mengajak kebersamaan diantara satuan-satuan lain termasuk anggota Polri dengan berbagai kegiatan seperti olah raga bersama, rekreasi bersama dan lain sebagainya, tukasnya, (Sumber: HU Pelita)